Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pembangunan Pelabuhan Sanur, Bali dapat rampung sesuai target pada September 2022. Saat ini proses pembangunan telah mencapai 80 persen.
Budi Karya berharap jika rampung sesuai target, pelabuhan ini bisa berkontribusi pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November 2022 mendatang.
“Kalau ini selesai, para penumpang tidak perlu masuk ke air lagi karena sudah ada dermaganya. Ini suatu potensi wisata yang luar biasa. Kita harapkan ini bisa menjadi bagian dukungan perhelatan KTT G20 di Bali,” ujarnya, Sabtu (4/6).
Dia menyebut pembuatan desain bangunan terminal penumpang Pelabuhan Sanur berkolaborasi dengan arsitek lokal Bali. Bangunannya menonjolkan arsitektur dan nuansa budaya Bali yang sangat kuat dan menarik.
“Pelabuhan ini akan menjadi titik konektivitas dari beberapa pulau lainnya seperti Nusa Penida, dan juga akan menambah daya tarik wisata,” ucap Budi Karya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pihaknya terus memantau jalannya pembangunan untuk memastikan berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Dia juga berharap, nantinya Presiden Joko Widodo bisa meresmikan pengoperasian Pelabuhan Sanur bersama dengan dua pelabuhan lainnya yaitu Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan dan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida.
“Keberadaan ketiga pelabuhan ini diharapkan menjadi pusat ekonomi baru di Bali dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Bali dan sekitarnya,” kata Koster.
Pembangunan Pelabuhan Sanur sejak Desember 2020 yang meliputi pekerjaan jasa konsultansi dan pekerjaan konstruksi (fisik).
Pembangunan dilakukan dalam periode tahun anggaran jamak (multiyears) 2020-2022, yang bersumber dari APBN Kemenhub dengan total anggaran Rp 398 miliar.
Selain Pelabuhan Sanur, Kemenhub juga membangun dua pelabuhan lainnya yaitu Bias Munjul dan Sampalan, untuk menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan.
Kondisi sebelumnya, ketiga pelabuhan ini tidak memiliki dermaga, sehingga penumpang yang naik turun kapal harus turun ke air dengan kondisi basah. Dengan pembangunan dermaga, terminal penumpang dan fasilitas lainnya, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang. [DES]