Koran Sulindo – Pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah menjadi salah satu cara mempersatukan bangsa sekaligus memperlancar hubungan antar wilayah.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka pameran Konstruksi Indonesia dan Indonesia Infrastructure Week 2018.
“Pembangunan infrastruktur sekarang adalah pekerjaan besar yang membuat karpet merah untuk Indonesia maju yang bisa mempersatukan bangsa dan membangun konektivitas antar-pulau, provinsi, kota, dan kabupaten,” kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10).
Jokowi melanjutkan, pembangunan bukanlah kerja-kerja instan yang langsung bisa dinikmati hasilnya saat itu juga.
Menurutnya, hasil pembangunan infrastruktrur baru bisa dini bisa dinikmati beberapa waktu kemudian, baik dalam jangka pendek, menengah atau panjang.
Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur merupakan pekerjaan besar untuk mempersatukan bangsa ini, membangun konektivitas antar pulau, antar provinsi, antar kota, antar kabupaten, dan juga membuka kesempatan kerja yang luas bagi para pelaku industri konstruksi.
Di sisi lain, ngebutnya pembangunan infrastruktur tersebut jelas membuka banyak lapangan kerja di sektor industri konstruksi yang terlibat.
Dalam acara yang dihadiri tersebut Jokowi juga menyerahkan 10.000 sertifikat kompetensi kepada tenaga kerja konstruksi se-Indonesia. Ia menyebut tenaga kerja konstruksi tersertifikasi memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Ia menambahkan dirinya menyambut baik program percepatan sertifikasi pekerja konstruksi sekaligus meminta tahun mendatang program tersebut ditambah secara kuantitas maupun kualitas.
“Saya minta tahun depan bisa diperluas dan diperbanyak dengan harapan produktivitas dan kualitas infrastruktur bisa ditingkatkan dengan baik dan signifikan,” kata dia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu sekalian karena tanpa kalian program besar infrastruktur tidak akan berjalan,” kata Jokowi.
Lebih lanjut ia mengapresiasi pekerja konstruksi yang terlibat langsung di lapangan untuk mengerjakan pembangunan infrastruktur khususnya di lokasi yang sulit.
“Kontribusi saudara-saudara sebagai pelaku di lapangan, apalagi yang bekerja di daerah terisolir, pulau terpencil, dan daerah pinggiran. Itu sangat berat, saya berikan jempol,” kata dia.
Digelar 31 Oktober sampai 2 November 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Pameran Konstruksi Indonesia dan Indonesia Infrastructure Week 2018 ditujukan membantu peningkatan kemampuan para pelaku industri konstruksi.
Acara tersebut mengundang peserta dari berbagai perusahaan internasional dari berbagai negara yang sekaligus menampilkan aneka produk inovatif di bidang konstruksi. [TGU]