Koran Sulindo – Polisi menetapkan peristiwa penusukan terhadap 3 orang di Melbourne, Australia sebagai tindakan terorisme. Pelakunya merupakan seorang laki-laki Somalia yang menikam 3 orang dan satu di antaranya dinyatakan tewas.
Polisi lantas melumpuhkan pelaku dengan menembaknya. Pelaku lalu dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak bisa diselamatkan. Pejabat polisi Victoria, Graham Ashton seperti yang dilaporkan Channel News Asia mengatakan, pihaknya memastikan tidak ada ancaman serius setelah peristiwa itu.
“Tapi, kami memastikan tindakan tersebut sebagai terorisme,” kata Ashton.
Dalam kesempatan itu, Ashton menolak untuk menjelaskan detail sosok pelaku. Ia akan tetapi menyebutkan, pelaku merupakan keturunan Somalia dan terkait dengan keluarga yang dikenali polisi. Karena kejadian ini, kepolisian akan mengkaji ulang hari-hari peringatan dan acara publik yang rencananya akan digelar pada akhir pekan ini.
Jumlah polisi pun akan ditingkatkan karena kejadian itu. Peristiwa penusukan tersebut lantas diklaim ISIS sebagai perbuatan dari salah satu pengikutnya. Tindakan itu disebut bagian dari operasi terhadap negara-negara yang memusuhi ISIS.
Sebuah video yang diunggah ke Twitter dan disiarkan televisi menunjukkan seorang pria mengayunkan pisau kepada 2 petugas kepolisian di pusat kota Melbourne. Sementara itu, di belakangnya tampak sebuah mobil sedang terbakar. Salah satu petugas lalu menembak sang pria.
Ia tampak memegang dadanya, lalu tak lama kemudian jatuh ke tanah. Polisi lantas mendatangkan pasukan tambahan untuk memadamkan api yang membakar mobil. Area pusat kota lalu ditutup dari publik. Pasukan penjinak bom pun tiba di lokasi. Mereka menyisir sepanjang jalan untuk mencari barang bukti. [KRG]