Ilustrasi: Gereja Santo George (Mar Girgis), di Tanta, Mesir, setelah ledakan bom/EPA

Koran Sulindo – Mabes Polri menyebutkan, dua pelaku bom bunuh diri di gerbang masuk gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan adalah pasangan suami istri yang baru menikah 6 bulan.

“Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Senin (29/3).

Identitas kedua pelaku bom bunuh diri tersebut telah diketahui. Pelaku laki-laki berinisial L dan perempuan berinisial YSF, berprofesi sebagai pekerja swasta

“Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya,” ujar Argo.

Menurut Argo, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya. Termasuk rumah tempat tinggal pelaku.

“Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dan kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas,” kata Argo.

Pelaku merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

“Pelaku berafiliasi dengan JAD,” ujar Argo.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 WITA bertempat di gerbang depan Gereja Katerdal Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pengeboman dilakukan dua orang pelaku, datang ke gereja menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5894 MD.

Akibat peristiwa tersebut, kedua pelaku meninggal dunia di tempat, dan korban luka dari masyarakat umum serta sekuriti gereja.

Hingga kini korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang, 13 diantaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam.

“Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang, 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan,” kata Argo.

Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik setelah terjadinya aksi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulsel.

Jenderal Sigit menegaskan, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan menggelar olah tempat kejadian perkara untuk mendalami pelaku dari aksi teror tersebut. Korps Bhayangkara menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat usai aksi tersebut.

“Kami sedang dalami dan melakukan olah TKP, untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya,” kata Sigit.

Sigit menyebut, pihak Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sejauh ini akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok teroris. Hal itu merupakan komitmen dari Korps Bhayangkara untuk memberangus jaringan-jaringan tersebut.

“Negara hadir dan tidak akan kalah dengan aksi atau pun serangan teror apapun,” ujar Sigit menegaskan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut, Kapolri juga langsung memerintahkan Kepala Densus 88 untuk ke Makassar guna melakukan pendalaman terhadap aksi tersebut.

Menurut Argo, terkait aksi terorisme atau bukan tentunya perintah Kapolri agar Kepala Densus 88 berangkat ke Makassar. Selain itu, di lokasi kejadian telah ada Korwil Densus dibantu serse polda dan polrestabes untuk olah TKP.

“Kami sudah gelar police line di sana, dan kami juga sudah menyisir benda apa saja sekecil apa pun kami olah TKP,” ujar Argo pula.

Argo memastikan bahwa aparat kepolisian menjamin keamanan dari keberlangsungan momentum peringatan Wafat Isa Almasih, 2 April 2021 dan perayaan Paskah, 4 April 2021 mendatang.

Argo menyebut, Asops Kapolri nantinya akan memberikan petunjuk ke seluruh wilayah terkait melakukan penjagaan, dengan melakukan operasi rutin jajaran kepolisian di gereja-gereja.

“Masyarakat tetap tenang, serahkan ke kepolisian untuk lidik, penyidikan dan identifikasi terkait kasus ini,” kata Argo melanjutkan.

Sementara, atas peristiwa itu, Polda Metro Jaya langsung mengimbau masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya tetap tenang serta tidak panik setelah ada bom bunuh diri di Makassar, Sulsel.

“Kami meminta kepada masyarakat khususnya masyarakat Jakarta untuk tidak panik pascaadanya bom di Makassar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri menyebutkan, pihaknya bersama TNI dan instansi lainnya terus menjaga keamanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kepolisian bersama instansi terkait juga akan memperketat pengamanan Ibu Kota.

“Kegiatan pengamanan menyikapi hal tersebut kita melakukan kegiatan rutin ditingkatkan bersama-sama dengan teman-teman TNI, pemprov dan pam swakarsa menjaga keamanan masing-masing, kita tingkatkan kegiatan pengamanan rutin,” kata Yusri.

Tak hanya TNI dan unsur dari pemerintah daerah, Polri juga mengandalkan pihak pengamanan di tempat ibadah. Akan ada pula patroli skala besar yang akan berlangsung.

“Berdayakan Pam internal gereja atau tempat ibadah melalui giat memberikan motivasi dan arahan untuk meningkatkan kewaspadaan,” kata Yusri.

Polda Metro juga akan menempatkan kendaraan taktis dan personel di tempat ibadah dan tempat lainnya.

“Kita akan melaksanakan mekanisme ‘screening entry’ terhadap orang yang akan masuk ke gereja atau tempat ibadah,” kata Yusri.

Yusri mengimbau masyarakat agar tetap tenang dalam beribadah sebab seluruh tempat ibadah maupun tempat lainnya akan dijaga oleh personel gabungan.

“Masyarakat diimbau agar tidak panik, aktivitas agama juga silakan berjalan dengan baik karena kita kan menjaga nggak cuma gereja, tapi semua termasuk pengamanan mako kita tingkatkan,” kata Yusri. [Wis]