Trump mengangkat isu gencatan senjata dalam pembicaraan bersama Perdana Menteri Irlandia. (Sumber: akun YouTube resmi The National Desk)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim para pejabat negaranya sedang menuju Rusia untuk membahas usulan gencatan senjata di Ukraina.

Pernyataan itu datang saat ia menghadiri pembicaraan bersama Perdana Menteri (Taoiseach) Irlandia Micheál Martin di Ruang Oval pada Rabu (12/03/2025), waktu setempat.

“Saat ini, orang-orang sedang pergi ke Rusia. Dan mudah-mudahan kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia. Dan jika kita mendapatkannya, saya pikir itu akan menjadi 80% dari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah yang mengerikan ini,” kata Trump kepada wartawan.

Ia tidak mengatakan pejabat mana yang pergi ke Moskow. Namun menurut BBC, Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Menteri Keamanan Nasional Mike Waltz telah berbicara dengan mitranya dari Rusia.

Dan di awal minggu ini, seorang sumber yang dikenal mengatakan kepada BBC bahwa utusan Timur Tengah Steve Witkoff akan menuju Moskow untuk berunding setelah pembicaraan di Jeddah. Gedung Putih mengonfirmasi rencana tersebut pada Rabu.

Trump juga mengatakan ia telah menerima “pesan positif” tentang kemungkinan gencatan senjata. Akan tetapi, ia beranggapan hal itu tidak berarti apa-apa.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Washington menginginkan kesepakatan Moskow tanpa syarat apa pun.

“Itulah yang ingin kami ketahui—apakah mereka siap melakukannya tanpa syarat,” kata Rubio di pesawat dalam pertemuan G7 di Kanada, dikutip dari The Journal.

“Jika jawabannya adalah, ‘ya’, maka kami tahu kami telah membuat kemajuan nyata, dan ada peluang nyata untuk perdamaian. Jika jawaban mereka adalah ‘tidak’, itu akan sangat disayangkan, dan itu akan memperjelas niat mereka.”

Trump sebelumnya mengatakan ia siap menyambut Zelensky kembali ke Gedung Putih, dan berspekulasi ia bisa berbicara dengan Putin minggu ini. Di pihak lain, Rusia mengatakan sedang mempelajari usulan gencatan senjata AS yang telah diterima Ukraina. [BP]