Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Koran Sulindo – PDI Perjuangan menanggapi positif usulan enam poin Nawacita II dari Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

“Setiap kali Ibu Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Pak Haedar, sangat terkesan karena alam pikirnya yang penuh kebijaksanaan, inspiratif dan berkemajuan,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa (7/8).

PDI Perjuangan, kata Hasto sangat menyambut baik  dan mengapresiasi atas masukan tersebut. Menurutnya, melanjutkan Nawacita II menjadi aganda prioritas yang menjawab berbagai persoalan bangsa dan sekaligus memberikan arah pembangunan bangsa 5 tahun ke depan.

Hasto menuturkan bahwa ketika program Nawacita I disusun, saat itu persoalan bangsa dikategorikan menjadi 4 persoalan pokok yakni merosotnya kewibawaan negara, melemahnya sendi perekonomian nasional, intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.

“Tiga masalah pokok itulah yang menjadi landasan penyusunan visi misi Jokowi-JK,” terang Hasto.

Diungkapkan Hasto, melalui konsolidasi politik yang tidak mudah, dan berbagai persoalan fiskal serta situasi perekonomian dunia yang belum begitu membaik, pemerintahan Jokowi-JK berhasil meletakkan fondasi bagi kemajuan Indonesia Raya.

“Bagaimana fondasi bangunan bangsa Indonesia yang lebih produktif, peningkatan kualitas SDM, peningkatan karakter bangsa dan penguatan posisi sebagai bangsa maritim,” kata Hasto.

Selain itu, sistem infrastruktur sebagai leverage pertumbuhan ekonomi ke depan, dan aspek keadilan melalui pembangunan dari pinggiran, dan prestasi lainnya di bidang pengentasan kemiskinan melalui kartu keluarga harapan, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan lain sebagainya.

‘PDI Perjuangan akan memasukkan usulan Pak Haedar yang sangat konstruktif tersebut ke dalam Nawacita II,” kata Hasto.

PP Muhammadiyah menawarkan enam poin masukan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menyusun Nawacita jilid II jika nanti memenangkan pemilihan presiden atau Pilpres 2019.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir menyebut enam poin masukan Nawacita Jilid II itu adalah;

Pertama menjadikan nilai agama sebagai nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai perwujudan dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kedua, meneguhkan Pancasila sebagai landasan, filosofi, alam pikir, seluruh warga bangsa dan pengelolaan negara.  Ketiga, menyusun dan melaksanakan kebijakan ekonomi berkeadilan sosial, sebagai usaha untuk mengatasi kesenjangan sosial.

Keempat, menegakan dan mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara sebagaimana amanat konstitusi. Kelima, penguatan daya saing sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetisi di ranah global. Keenam, meningkatkan peran yang sudah dirintis presiden, yakni peran pro aktif untuk dunia.[TGU/CHA]