Politikus PDIP Hendrawan Supratikno.

Koran Sulindo – PDI Perjuangan tidak keberatan dengan ditunjuknya politikus Partai Golkar Ali Mocthar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan.

Bukan hanya itu, PDIP juga tak mempersoalankan sikap politik Ngabalin sebelumnya yang acap mengkritik pemerintahan Joko Widodo.

“Politik inklusif, merangkul. Politik persaudaraan yang meminimalkan elemen atau anasir kebencian, kedengkian dan kemunafikan,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno kepada koransulindo.com, Kamis pagi (24/5/18).

Dirinya berharap, pria bersorban itu dapat mengkomunikasikan pencapaian-pencapaian pemerintah kepada publik.

“Mudah-mudahan Ngabalin punya kapasitas untuk mengkomunikasikan program dan hasil-hasil yang dicapai dengan bahasa yang sederhana,” kata Hendrawan.

Menurut Hendrawan, apa yang dilakukan Jokowi sudah tepat dengan menunjuk eks politikus PBB itu untuk menangani komuikasi publik pemerintah.

Sebab, kader-kader PDIP sendiri tanpa perlu jabatan yang diumbar ke publik, sudah dengan sendirinya menjadi jubir bagi pemerintahan Joko Widodo.

“PDIP sudah secara otomatis menjadi jubir Presiden. Seluruh jajaran struktur dan kader mengikuti arahan, instruksi dan sikap DPP atau Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jadi, tak ada soal,” kata Hendrawan.

Sebelumnya, ditunjuk oleh Jokowi sebagai tenaga ahli di KSP Ngabalin menganggap tugas yang dipercayakan kepadanya sebagai tugas mulia.

“Tugas harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri, tanpa ragu dan bimbang. Tugas ini mulia, ini tugas-tugas jihad,” kata Ngabalin saat dihubungi, Rabu kemarin.

Tugas pokok Ngabalin, di Kantor Staf Kepresiden berkaitan dengan komunikasi politik di bawah Deputi IV KSP, Eko Sulistyo. Ngabalin nantinya menjadi juru bicara pemerintah yang diarahkan untuk mengklarifikasi banyak persoalan di masyarakat.

Ngabalin pernah menjadi anggota DPR RI, dia sebelumnya adalah pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang merupakan lawan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.

Pada Agustus 2014 silam, dia kedapatan berorasi dengan mengajak koalisi Merah Putih untuk berdoa ‘mendesak’ Allah SWT untuk mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

“Niat dan doakan agar perjuangan tim hukum kita tidak berhenti, dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta Rajasa. Setuju?” kata dia berapi-api pada saat berorasi dalam Halal Bihalal Prabowo-Hatta bersama relawan di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu 3 Agustus 2014 silam.(TGU)