Koran Sulindo – PDI Perjuangan mengapresiasi kehadiran aplikasi digital Ruangguru yang dimotori anak-anak milenial Indonesia.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ruangguru menjadi terobosan bagi terwujudnya pemerataan pendidikan.
“Apa yang dilakukan Ruangguru melalui Mas Belva (co-founder Ruangguru) adalah terobosan untuk menghadirkan pendidikan untuk semua. Karena itulah Pak Jokowi juga menaruh perhatian yang sangat besar,” ujar Hasto saat mengunjungi Kantor Ruangguru, di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Turut hadir mendampingi Hasto, Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Ketua DPP PDI Perjuangan Wiryanti Sukamdani.
Hasto menuturkan, Belva Devara selaku co-founder Ruangguru pernah diundang beberapa kali oleh Presiden Jokowi. Bahkan, Presiden Joko Widodo pernah mengundang untuk mengikuti rapat kabinet dan memaparkan konsep pendidikan yang dibuat jebolan Harvard University itu.
“Jadi nyambung antara Pak Jokowi dengan yang dilakukan oleh PDI Perjuangan sebagai pengusung utama beliau,” ujar Hasto.
Hasto mengapresiasi kiprah anak-anak muda yang membangun optimisme dan turun tangan membantu menyelesaikan problem di masyarakat dengan pendekatan-pendekatan baru berbasis teknologi informasi, termasuk di bidang pendidikan.
Diungkapkan Hasto, Indonesia punya lebih dari 52 juta pelajar. Mereka adalah tunas negeri yang harus disiapkan menjadi generasi yang akan membawa bangsa semakin maju dan berdaya saing di masa depan.
“Tentu saja dalam proses penyiapan generasi bangsa itu ada tantangan, seperti faktor geografis yang membuat pemerataan kualitas pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” tutur Hasto.
Mengingat, para pelajar di desa kerap terhambat mengakses materi pembelajaran yang biasa didapatkan di wilayah kota dengan mudah. Belum lagi tantangan keterbatasan jumlah guru di perdesaan.
“Dengan kehadiran platform berbasis digital seperti Ruangguru dan sejumlah platform lainnya, kita mendorong pemerataan kualitas pendidikan. Anak-anak di desa bisa mendapat pembelajaran tambahan berkualitas secara online,” kata Hasto lagi.
Menurut Hasto al ini dimungkinkan beriringan dengan program Presiden Jokowi yang terus bekerja tanpa henti membangun desa termasuk membangun infrastruktur teknologi Indonesia. Termasuk
Inovasi-inovasi sosial berbasis teknologi seperti itulah yang dinilai mampu menjawab problem rakyat.
“PDI Perjuangan mendukung kiprah anak-anak muda yang mengembangkan kewirausahaan sosial berbasis teknologi seperti ini. Ini membangun optimisme bangsa, dan secara ekonomi ini potensi yang dahsyat sesuai target Pak Jokowi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” papar Hasto.
Saat ini, Ruangguru sudah digunakan oleh 8 juta siswa di seluruh Indonesia. Para pelajar di berbagai daerah bisa belajar melalui instrumen teknologi tanpa terikat batas geografis dan waktu.
“PDI Perjuangan mengiringi anak-anak muda untuk membangun bangsa. Ayo perbanyak gerakan positif. Kita ingin belajar ilmu agama, fisika, biologi, pendidikan kebangsaan, seni-budaya, bisa semudah melihat film di Netflix, semudah lihat bola lewat streaming, seasyik mendengarkan musik lewat Spotify dan SoundCloud,” papar Hasto.
PDI Perjuangan, lanjut Hasto, juga sudah menyiapkan pendidikan kepartaian berbasis online. “Kita juga ingin berkolaborasi dengan Ruangguru untuk mengembangkan sistem pendidikan partai yang berbasis Pancasila lewat instrumen TI. Biar semua kader dan seluruh warga bisa ikut mengaksesnya dengan mudah,” ujarnya.
CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara menyambut baik kunjungan PDI Perjuangan. “Kami menyadari bahwa untuk membangun pendidikan tidak bisa dilakukan satu pihak. Bersama-sama kita hadirkan pendidikan yang lebih baik agar Indonesia bisa berdaya saing global,” ujar Belva
Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar dan terlengkap di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan dan telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna serta telah mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran.
Perusahaan ini didirikan sejak tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman. Keduanya masuk dalam jajaran pengusaha sukses di bawah usia 30 tahun melalui Forbes 30 under 30 untuk teknologi konsumen di Asia. [CHA/TGU]