Koran Sulindo – PDI Perjuangan (PDIP) mengusung I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Bali 2018.
“Orangnya kurus kecil, kalau orang Jawa bilang kayak nggak memper. Ya biar kalau dia yang saya suruh ya, saya jadikan dia. Tapi setelah lihat pintar juga. Dia ini, doktor, insinyur, pakai MM. Namanya I Wayan Koster,” kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (11/11).
Megawati mengatakan memasangkan keduanya sudah dipertimbangkan setelah menyeleksi bakal calon lainnya.
“Ini pasangan berdua saya minta masyarakat terutama Bali mohon doa restu tolong bantu saya supaya dua orang ini jadi. Saya merem saja deh masa orang Bali nggak sayang sama saya,” kata Megawati.
Sama seperti Pilkada Bali 5 tahun lalu, PDIP kembali menduetkan dua putra daerah Bali sama seperti Pilkjada Bali 2013. Saat itu pasangan yang diusung kalah tipis, hanya berselisih 996 suara dari pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta (Pasti-Kerta) yang diusung 8 partai politik.
Koster jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tiga periode. Saat ini ia masih anggota Komisi X DPR.
Lahir di Singaraja pada 20 Oktober 1962, Wayan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Lalu mengabdi sebagai peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan antara 1988 hingga 1994.
Selain meniti karier di dunia pendidikan, Wayan juga tercatat aktif berorganisasi. Salah satunya dengan menjadi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH).
Karier politiknya dimulai sebagai Staf Ahli Kelompok Fraksi PDI Perjuangan pada tahun 2003 hingga 2004. Ia lalu akhirnya mengikuti Pemilihan Legislatif tahun 2004 dan berkarier sebagai wakil rakyat selama 13 tahun.
Sementara Tjokorda Oka yang akrab dipanggil Cok Ace juga berlatar belakang teknik. Cok Ace lulus dari Universitas Udayana, Bali, lalu membuka usaha konstruksi dan pariwisata.
Cok Ace menempuh pendidikan S2 dan S3 di bidang sastra dan budaya Universitas Udayana dan hingga meraih gelar Doktor di bidang Kajian Budaya.
Cok Ace juga aktif di organisasi pariwisata, dan pernah menjadi Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gianyar dan Ketua Badan Kepariwisataan Kabupaten Gianyar.
Karier politik Cok Ace bermula pada 2008 ketika terpilih menjadi Bupati Gianyar periode 2008-2013. [CHA/DAS]