Koran Sulindo – PDI Perjuangan menyerukan pentingnya wajah politik keseharian yang membumi dan menyatu dengan kehidupan rakyat.
“Tugas kita mengangkat martabat kehidupan rakyat melalui pendidikan yang membebaskan. Politik itu melekat dengan fungsi pendidikan politik agar rakyat berdikari, hidup bersih, cinta lingkungan, dan bangga dengan kebudayaannya,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di sela-sela Rakerda DPD PDIP di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Sabtu, (7/3/2020).
Menurut Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam setiap pengarahannya selalu menggelorakan bagaimana politik itu sarat dengan nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberpihakan pada wong cilik.
Dalam kunjungan ke NTB itu, Hasto berulang kali menyatakan kekagumannya pada keindahan alam NTB, terlebih dari sektor pertanian dan kelautan bertumbuh dengan baik.
“Inilah yang harus dikembangkan dengan sentuhan riset, inovasi, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. Rakyat Indonesia harus bangga dan memiliki keyakinan bahwa kita bisa hidup sejahtera melalui keaneka ragaman pangan, sumber kekayaan hayati, obat-obatan, pariwisata, spiritualitas dan kebudayaan otentik Nusantara,” katanya.
Hasto juga menerima laporan dari Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat dan Bupati Sumbawa Barat, W Musyafirin bahwa yang dilakukan Presiden Jokowi dengan membangun kawasan ekonomi khusus Mandalika di Lombok Tengah, Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Bintang Banu, dan Kawasan Industri di Kabupaten Sumbawa Barat, dan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa, sangat di apresiasi rakyat.
Hasto mengakui, kehidupan masyarakat NTB dengan religiusitas yang tinggi menjadi spirit untuk menghadirkan nilai-nilai ke-Tuhan-an dalam kehidupan masyarakat agar hidup rukun, damai toleran, dan terus berjuang meningkatkan taraf kehidupan rakyat.
“Saya katakan bahwa kokohnya Gunung Rinjani mencerminkan kuatnya persaudaraan masyarakat NTB,” kata Hasto.
Peduli Hidup Sehat
Hasto kembali menyampaikan pesan Megawati Soekarnoputri yang memiliki kepedulian dan keinginan terhadap pentingnya produksi obat-obatan dalam negeri. Diharapkan kampanye hidup sehat semakin digalakkan semua pihak, termasuk di internal kader banteng.
“Ibu Mega prihatin soal obat-obatan produk luar negeri, beliau juga mendorong gerakan hidup bersih, suka olahraga dan peduli gizi khususnya gizi anak. Sehingga tidak ada stunting. Apalagi di situasi dunia hari-hari ini. Kesadaran cinta lingkungan dan gerakan hidup bersih menjadi perhatian. Karena bagi PDIP politik tidak soal kekuasaan semata tapi politik yang membumi,” kata Hasto.
Ia mengajak kader PDIP bisa menjadi juru bicara yang terhadap hal yang diharapkan Megawati itu.
“Jadikan rumah partai simbol keteladan gerakan berdikari, hidup bersih, praktikkan semangat gotong royong dan kuasai iptek. Pendeknya, apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Hasto mengeskpresikan kegembiraannya bisa bertukar pikiran dengan kadernya seorang dokter bernama Wenny Astuti Achwan yang ternyata memiliki kesamaan ide dengan Megawati dan menyampaikan ide-ide menarik di bidang kesehatan.
“PDI Perjuangan ingin agar kita berdaulat dalam kesehatan sehingga tidak tergantung obat impor. Kita memiliki sumber hayati yang luar biasa yang sesuai genetik dan kultur kita,” kata Hasto. [CHA]