Koran Sulindo – PDI Perjuangan menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo yang telah memilih dan menetapkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Maju.
“Dalam dirinya terjadi perpaduan antara profesionalitas, inovasi, komitmen, dan direction yang kuat terhadap kemajuan. Dari rekam jejak nasionalisme terekam dari silsilah keluarganya dimana Nadiem merupakan keturunan dari Hamid Algadri, salah satu perintis kemerdekaan Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Menurut Hasto, dunia pendidikan dan kebudayaan itu begitu penting bagi masa depan bangsa dan negara, terutama pemahaman terhadap politik pendidikan.
“Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan ruh dari politik pendidikan. Politik pendidikan itu mengabdi pada cita-cita kemanusiaan,” katanya.
PDI Perjuangan mengingatkan bahwa melalui dunia pendidikan dan kebudayaan, di bawah kepemimpinan Nadiem, maka politik pendidikan itu bersifat membebaskan manusia Indonesia dari berbagai belenggu penjajahan.
Hasto menegaskan bahwa kebodohan itu bagian dari hasil penjajahan dan ketidakadilan. Maka pendidikan bersifat untuk semua. Pendidikan harus masif dan difasilitasi dengan teknologi informasi modern sehingga terjangkau bagi siapapun. Demikian halnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didesain sebagai bagian politik pembebasan agar semakin tinggi derajat kemanusiaaan.
“Disinilah pentingnya kebudayaan yang berkarakter dan penuh dengan warna Indonesia,” katanya.
Dengan jati diri kebudayaan Indonesia tersebut maka sistem pendidikan nasional harus mampu membuat manusia Indonesia melesat cepat sebagai manusia cerdas, mumpuni, berdisiplin, berkemajuan, dan berbudi pekerti.
“Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan penuh dengan nilai kemanusiaan. Selamat untuk Nadiem Makarim,” kata Hasto. [CHA/DAS]