Koran Sulindo – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pascapelaksanaan Pilkada Serentak 2020 setuju untuk melakukan evaluasi pelaksanaan guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pilkada dan kualitas demokrasi.
“Evaluasi pilkada penting, namun belum mengarah pada urgensi perubahan UU Pilkada,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat dalam keterangannya, Rabu (27/1).
PDI Perjuangan berpendapat bahwa persoalan pilkada lebih pada aspek pelaksanaan dan bukan pada substansi undang-undangnya.
“Atas dasar hal tersebut, sebaiknya Pilkada Serentak tetap diadakan pada tahun 2024. Hal ini sesuai dgn desain konsolidasi pemerintahan pusat dan daerah,” ujar Djarot.
Menurut Djarot, tidak perlunya perubahan Undang-undang Pilkada tersebut, mengingat pelaksanaan pilkada serentak 2024 yang merupakan salah satu materi muatan pokok undang-undang, guna menjaga kesinambungan dan kesesuaian jadwal antara pileg, pilpres dan pilkada 2024.
“Pilkada Serentak 2024 yang diatur dalam undang-undang belum dijalankan, bagaimana perubahan akan dilakukan? Jadi dilaksanakan dulu tahun 2024, baru dievaluasi,” tandas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Dengan tidak adanya perubahan UU Politik, khususnya UU Pilkada tersebut, maka seluruh energi bangsa dapat difokuskan pada upaya mengatasi pandemi berikut seluruh dampak akibat Covid-19, khususnya di bidang perekonomian rakyat.
“Pemerintah dan DPR RI tidak perlu membuang-buang energi yang berpotensi ketegangan politik akibat seringnya perubahan UU Pemilu. Lebih baik fokus kita mengurus rakyat agar segera terbebas dari Covid-19. Pelaksanaan Pilkada yang penting untuk dievaluasi, bukan perubahan undang-undangnya,” pungkas Djarot. [CHA]