PDI Perjuangan Kaltim Matangkan Strategi Pemenangan Pilkada

Ilustrasi: Ananda Emir Moeis dalam sebuah acara temu kader PDI Perjuangan di Samarinda, Kalimantan Timur/Saeful Anwar

Koran Sulindo – DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim) segera mematangkan strategi pemenangan empat pasangan calon kepala daerah yang sudah ditetapkan oleh DPP PDI Perjuangan.

“DPD PDI Perjuangan Kaltim akan membahas lebih lanjut di arena Rakerda 1 yang rencananya digelar pada 29 Februari mendatang,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim, Ananda Emira Moeis, di Samarinda, Kamis (20/2/2020), melalui rilis media.

Sebanyak empat daerah di Kaltim yang sudah ditetapkan pasangan calonnya itu adalah Balikpapan, Bontang, Paser, dan Kutai Barat. Masih terdapat lima daerah lagi yang belum diumumkan calonnya.

Menurut Ananda, Rakerda 1 ini adalah turunan dari Rakernas 1. Setelah itu Rakercab yang dibarengi Rakercabsus untuk mensosialisasikan hasil Rakernas sekaligus sosialisasi Paslon yang sudah mendapatkan rekomendasi. Di arena Rakerda 1, DPD PDIP Kaltim akan membahas rencana pemenangan Paslon yang akan diusung, termasuk strategi dan timnya.

“Seluruh pengurus disemua tingkatan akan kita kumpulkan, untuk konsolidasi strategi pemenangan Paslon yang kita usung,” katanya.

Tugas DPC dan DPD itu hanya menjaring dan memvalidasi data-data yang masuk.

“Semuanya sudah kami serahkan ke DPP partai, survei juga sudah kami serahkan, nanti mereka yang akan menggodok siapa nama-nama yang mendapatkan rekomendasi,” katanya.

Nama-nama yang sudah diumumlkan DPP Pdi Perjuangan adalah Rahmad Masud dan Thohari Azis untuk Pilwali Balikpapan, Adi Darma dan Basri Rase untuk Pilwali Bontang, Fahmi Fadli dan Sulaiman Eva Merukh untuk Pilbup Paser, serta FX Yapan dan Edyanto Arkan untuk Pilbup Kubar.

Terdapat beberapa parameter yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan, salah satunya survei, hasil pemetaan politik, dan hasil komunikasi politik dengan partai calon koalisi. Dari banyaknya indikator itu kemudian terpilihlah nama-nama yang diumumkan hari ini.

“Untuk maju di pilkada itu kan butuh 20 persen suara, itu kan baru Kubar yang 24 persen, yang lain belum. Tapi kami sudah lakukan komunikasi politik dengan partai lain,” kata Ananda. [sulindox@gmail.com]