Ilustrasi/CHA

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima kunjungan Ikhwanul Mubalighin yang dipimpin KH Mujib Khudori. Dalam pertemuan tertutup itu Megawati mendukung penuh gagasan Ikhwanul Muballighin yang akan meluncurkan Gerakan Nasional Mubaligh Bela Negara.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik gerakan tersebut, mengingat membela tanah air merupakan tanggung jawab anak bangsa. Menurut Hasto, PDIP maupun Presiden Joko Widodo sudah banyak memberikan dukungan dan penghargaan kepada perjuangan umat Islam.

“PDI Perjuangan dan Pak Jokowi juga memberikan dukungan sepenuhnya penetapan hari santri 22 Oktober sebagai pengakuan peran umat Islam dan santri dalam membela bangsa negara,” kata Hasto, usai mendampingi Megawati dalam silaturahim bersama jajaran Ikwanul Mubalighin, di Kantor DPP Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Dengan gerakan ini, diharapkan setiap mubaligh berdakwah di masjid bisa menjadi tempat yang mendorong umat menjadi warga negara yang baik.

“Bagaimana masjid sebagai tempat yang juga bisa dipakai untuk menyampaikan pesan, membuat umat secara lahir dan batin menempatkan Islam sebagai rahmatan lil alamin,” kata Hasto.

Sementara itu KH Mujib Khudori mengatakan, pertemuan itu memberikan dampak positif bagi kedua pihak dan rakyat Indonesia umumnya. Ia mengapresiasi perhatian Megawati berkenan menyambut kedatangan dan memberikan dukungan gerakan tersebut.

“Insya Allah akan bersinergi dalam kebaikan bukan bersekutu dalam kezaliman,” ujar Mujib.

Setelah bersilaturahim dengan DPP PDIP, Mujib mengaku baru memahami bahwa partai berlambang banteng itu juga islami. Ia mengapresiasi ajaran kemanusiaan maupun ketuhanan yang diperjuangkan Bung Karno dan Megawati.

“Karena kami mendapatkan wejangan dari senior bahwa mencintai negara bagian dari ajaran agama dan bagian dari iman,” katanya.

Mujib pun menyambut baik setiap kebijakan PDIP yang sinkron dengan agama Islam.

“Mudah-mudahan ke depan lebih riil dan lebih luas ketika bekerja sama dengan Ikhwanul Mubalighin,” kata Mujib. [CHA]