PDI Perjuangan Berduka Cita Mendalam untuk Sang Pejuang

Alexander Litaay/AkunGoogle + Alex Litaay

Koran Sulindo – DPP PDI Perjuangan berduka dan sangat kehilangan atas wafatnya sang pejuang, bukan saja Partai tapi sekaligus pejuang demokrasi Indonesia, Alexander Litaay, Sekretaris Jendral pertama PDI Perjuangan.

Alexander Litaay meninggal dunia di Zagreb, Kroasia, pada hari Minggu (26/6/2016). “Pak Alexander Litaay wafat dalam tugasnya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Kroasia,” kata Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/2).

Sebagai Sekjen PDI Perjuangan periode 1998-2000, Alexander Litaay dikenal sebagai administrator yang handal, dan mempunyai kemampuan bahasa Ingris yang sangat baik. “Kemampuan ini menjadi bekal diplomasi Partai pada masa-masa yang sulit ketika menegakkan demokrasi.”

Alex Litaay, menurut Hasto, adalah sosok yang sangat teguh dan setia dalam perjuangan. “Beliau kukuh dalam melewati masa masa sulit menegakkan demokrasi. Beliau menjadi salah satu korban penculikan di ujung kekuasaan rezim otoritarian Orde Baru,” kata Hasto.

Alex dinilai telah meletakkan dasar-dasar organisasi Partai yang memegang teguh ruh kerakyatan Partai. Ia juga menaruh perhatian sangat besar pada masalah pembangunan kader partai, bahkan hingga akhir hayatnya.

Hasto menambahkan, secara khusus Megawati berpesan agar seluruh rekam jejak sejarah perjuangan almarhum dijadikan inspirasi dan keteladanan bagi seluruh kader Partai.

Guna menghormati jasa-jasa beliau PDI Perjuangan memberikan penghormatan dengan menginstruksikan pada seluruh jajaran struktural Partai untuk mengibarkan bendera Partai setengah tiang selama 7 hari, terhitung 27 Juni 2016.

Terkait rencana pemulangan jenazah duta besar Republik Indonesia tersebut, PDI Perjuangan juga telah berkoordinasi dengan Kemlu. “DPP Partai saat ini terus berkoordinasi dengan kementrian Luar Negeri terkait dengan pemulangan jenasah tokoh yang sangat setia dengan kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto. [pdiperjuangan.id/DS]