Koran Sulindo – Keluarga besar PDI Perjuangan menyampaikan duka yang sangat mendalam atas wafatnya KH. Salahuddin Wahid. Gus Solah adalah sosok ulama dan guru bangsa yang sepanjang hayatnya mengabdikan diri bagi tegaknya Pancasila dan NKRI.
“Beliau sangat kokoh sebagai ulama yang terus menjaga NU pada khittah pendiriannya tahun 1926. Di bawah kepemimpinan Beliau, Pondok Pesantren Tebuireng yang begitu legendaris dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengalami kemajuan pesat,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di Jakarta Selasa (4/2/2020), melalui rilis media.
Menurut Hasto, secara khusus Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan duka cita dan mendoakan arwah Beliau agar husnul khotimah.
“Komitmen Gus Sholah terhadap Pancasila dan NKRI sangatlah kuat. Kita sungguh kehilangan terhadap sosok ulama dengan pendirian yang sangat kuat dan mewarisi ketegasan sikap KH Wahid Hasyim tersebut,” katanya.
Almarhum Gus Sholah, menurut Hasto, selalu mengingatkan kita semua agar menjaga negeri ini agar tetap solid dan kokoh, serta menjaga keragaman negeri ini. Pada akhir hidupnya, Gus Sholah kembali ke pesantren sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Almarhum hendak mengingatkan kita semua perihal pentingnya pesantren sebagai soko guru kemajuan bangsa.
“Peran pesantren dalam lintasan sejarah sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjaga citarasa kebangsaan kita. Karenanya, jasa almarhum akan selalu dikenang oleh kita semua, khususnya keluarga Besar PDI Perjuangan,” kata Hasto. [sulindox@gmail.com]