Ramainya isu keberadaan ‘Dewan Kolonel’ di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sebagai tim pendukung Puan Maharani dibantah oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Berdasar pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati menegaskan tak ada Dewan Kolonel di internal partainya.
Hal itu disampaikan Hasto usai Rapat Koordinasi kepala daerah kader PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dalam rapat, Mega kata Hasto telah menegaskan tak ada Dewan Kolonel di partainya.
“Jadi arahan Ibu Ketua Umum juga sangat tegas, tadi juga diingatkan oleh Ibu Ketua Umum, ya itu tidak ada,” kata Hasto.
Hasto sekaligus menegaskan bahwa urusan pencalonan presiden partainya merupakan hak prerogatif Megawati. Dia meminta semua pihak untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya ke Ketua Umum.
Disebut, pada waktunya Megawati akan mengumumkan Capres PDI Perjuangan. Menurut Hasto saat ini partai masih fokus untuk melakukan konsolidasi internal.
“Tidak perlu ikut dansa-dansa politik karena kerja bersama di dalam mengatasi situasi yang memang penuh tantangan ini jauh lebih penting,” kata Hasto.
Hasto menilai pembentukan Dewan Kolonel oleh anggota Fraksi PDIP di DPR tak lebih dari guyonan politik. Dia juga enggan menanggapi pembentukan Dewan Kopral oleh para relawan Ganjar Pranowo yang disebut untuk menandingi para loyalis Puan.
“Namanya ini kan guyonan-guyonan politik, nanti ada dewan prajurit, nanti ada dewan panglima, ada dewan kepala daerah,” katanya.
Dewan Kolonel
Dewan Kolonel merupakan perkumpulan yang mewadahi anggota DPR fraksi PDIP untuk mendukung Puan Maharani maju di Pilpres 2024.
Perkumpulan ini digagas oleh anggota DPR fraksi PDIP Johan Budi. Menurut Johan, Dewan Kolonel sudah dibentuk sejak tiga bulan lalu. Saat ini perkumpulan tersebut telah beranggotakan 12 orang dan akan terus bertambah. Johan mengatakan, Dewan Kolonel dibentuk sebagai bentuk persiapan untuk mendukung Puan saat ditunjuk sebagai calon.
“Kami di fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya Mbak Puan untuk persiapan pemilihan presiden. Tentu kita masih nunggu keputusan Ibu Ketua Umum siapa yang dipilih. Tapi kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti Mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap,” kata dia di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 September 2022.
Beberapa nama diketahui tergabung dalam perkumpulan ini. Dua di antaranya disebut sebagai “jenderalnya” Dewan Kolonel. Keduanya adalah Bambang Wuryanto dan Utut Adianto. Selain itu ada juga nama Trimedya Panjaitan selaku koordinator.
Johan mengatakan Utut Adianto telah menghadap Puan untuk melaporkan keberadaan Dewan Kolonel. Menurutnya, Puan telah mengetahui dan bahkan setuju dengan perkumpulan pendukungnya di kursi DPR fraksi PDIP itu.
“Berkembang terus. Lalu dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju,” kata Johan di Gedung DPR, Selasa, 20 September 2022.
Selain itu, Dewan Kolonel juga mendirikan basecamp di Jakarta sekitar sebulan lalu. Posko ini, kata Johan, dipersiapkan untuk mendukung Puan. Kendati sudah prepare, ia mengatakan bakal tetap menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP untuk mulai bergerak.
“Kita gerak untuk Mbak Puan, tapi tentu kita menunggu keputusan Ibu Ketua Umum. Persiapan dulu, sudah ada posko. Ini buat persiapan kalau Mbak Puan ditunjuk oleh Bu Mega,” katanya. [PAR]