Ilustrasi: Kirab Budaya setelah pelantikan Joko Widodo menjadi Presiden RI, 20 Oktober 2014/Flickr-Ahmad Syaikhu

Koran Sulindo – Hari ini genap empat tahun pemerintahan Joko Widodo -Jusuf Kalla. Presiden Jokowi tidak hanya menciptakan beragam prestasi. Pembangunan di setiap daerah dengan infrastruktur secara teknokratis dimaknai dalam peningkatan koneksitas, aksesibilitas dan kemudahan mobilisasi serta ketersediaan daya pengungkit kemajuan.

“Dalam perspektif kebudayaan, infrastruktur itu memperkuat rasa percaya diri, optimisme dan membangun budaya kerja Indonesia berprestasi,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (20/10/2018).

Menurut Hasto, perjalanan pemerintahan selama empat tahun sangatlah dinamis. Awal pemerintahan Jokowi diwarnai dengan penghadangan parlemen sehingga Jokowi-JK saat itu praktis tidak memiliki kaki di pimpinan DPR dan alat kelengkapan Dewan.

‘Ini berlangsung satu tahun lamanya, dinamika politik yang tajam, penuh intrik kekuasaan. Dalam situasi political heavy penuh hadangan di parlemen,” ujarnya.

Ternyata Jokowi mampu merangkul, membangun keyakinan kolaborasi-gotong royong dengan seluruh komponen bangsa. Lika-liku empat tahun pemerintahannya, justru Jokowi-JK semakin menuai beragam prestasi.

“Peningkatan keadaban politik terpenting Pak Jokowi adalah menghadirkan kekuasaan di rumah-rumah rakyat melalui tradisi blusukan, program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, program e-warung, sertifikasi tanah untuk rakyat dan program kerakyatan lainnya,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin itu.

PDI Perjuangan, kata Hasto, lebih menyoroti watak dan kepribadian pemimpin sebagai faktor dominan bagi bangkitnya optimisme bangsa. Banyak yang lupa bahwa penilaian utama seorang pemimpin itu dari watak dan karakternya.

Sosok Jokowi yang tulus, merakyat, dan dengannya instrumen rasa penuh nilai-nilai kemanusiaan mengalir dalam keputusan politiknya.

“Kepemimpinan Pak Jokowi itu genuine, dan menyapa rakyat dengan salaman dan ketulusan. Maka rakyat pun datang penuh antusiasme dan tanpa jarak menyampaikan usulan program pada pemimpinnya,” katanya.

Watak kepemimpinan seperti itulah yang mampu membangunkan energi optimisme bangsa. Apalagi dengan menguatnya rasa percaya diri bangsa di dunia internasional.

“Pak Jokowi sangat menghargai proses. Semua terjadi karena api perjuangan yang kembali menyala. Sebab tanpa api perjuangan yang menyala-nyala, suatu bangsa akan mati,” kata Hasto. [CHA/DAS]