Ilustrasi/istimewa

Ilustrasi/istKoran Sulindo – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), berdasarkan hasil pantauan rukyat hilal, mengeluarkan ikhbar (berita) bahwa 1 Muharram 1438 hijriah jatuh pada Senin (3/10/2016), atau persisnya dimulai sejak Ahad (2/10) malam.

Tim rukyat Lembaga Falakiyah PBNU yang tersebar di berbagai daerah melaporkan tidak melihat hilal atau bulan sabit tanda awal bulan. Sehingga, jumlah bulan Dzulhijjah disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal), sehingga awal tahun baru hijriah dimulai pada Senin.

“Seluruh jajaran LF PBNU mengucapkan selamat tahun baru 1438 hijriah. Semoga rahmat dan barakah selalu menyertai kita dalam berkhidmah untuk umat dan bangsa,” kata Ketua LF PBNU KH A Ghazalie Masroeri.

Muharram termasuk salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Bahkan, Muharam mendapat julukan “bulan Allah” (Syahrullah). Di bulan pertama dalam hitungan kalender qamariyah ini terdapat anjuran amalan sunah, di antaranya adalah puasa.

Kalender hijriyah berbeda dengan kalender masehi, baik dari segi jumlah hari, maupun sistem penanggalannya. Satu tahun dalam kalender hijriyah terdiri dari 354 atau 355 hari. Sementara itu, kalender Masehi terdiri dari 365 atau 366 hari (jika tahun kabisat).

Kalender hijriyah adalah kalender qomariyah yang perhitungannya didasarkan pada rata-rata siklus sinodik bulan. Dengan demikian, karena terbagi dalam 12 bulan, maka setiap bulan dalam kalender ini terdiri dari 29 atau 30 hari.

Penentuan awal bulan dalam kalender Hijriyah dipahami dengan kemunculan bulan sabit pertama kali atau disebut hilal, setelah bulan baru. Dalam hal ini, terdapat dua pandangan tentang melihat hilal, yaitu dengan penglihatan langsung (rukyat) atau dengan perhitungan (hisab).

Penentuan bulan pertama dalam kalender hijriyah dihitung dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Yastrib (Madinah) yang terjadi pada 622 M.

Sementara itu dalam kalender Jawa yang mirip dengan kalender hijriyah karena sama-sama berdasarkan perputaran bulan, lunar), tetapi tahun pertama kalender tersebut menyesuaikan dengan tahun pertama Kalender Saka yang dibawa dari India. Tanggal 1 Muharram 1438 H lusa bertepatan dengan 1 Suro 1950. [nu.or.id/DAS]