Koran Sulindo – Komunitas internasional diminta mendukung perjanjian gencatan senjata di Yaman demi anak-anak yang sedang kelaparan akibat agresi Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat AS). Rakyat pada umumnya mengalami penderitaan karena perang. Anak-anak Yaman kelaparan karena pelarangan bantuan kemanusiaan ke negara itu.
“Tangisan anak-anak ini bersama dengan orang tuanya akan didengarkan oleh Tuhan,” kata Puas Francis seperti dikutip teleSUR ketika berkunjung ke Abu Dhabi pada Minggu (3/2).
Kunjungan Paus dinilai bersejarah lantaran kali pertama ke Semenanjung Arab. Dalam kesempatan itu, ia mengimbau setiap pihak yang berkepentingan dan masyarakat internasional untuk mendesak agar setiap pihak taat pada perjanjian gencatan senjata. Dengan demikian, bantuan kemanusiaan berupa makanan dapat disalurkan demi rakyat Yaman.
Negosiasi perdamaian antara pihak yang bertikai dalam perang Yaman telah difasilitasi PBB. Itu sebabnya, PBB mengawasi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan penarikan pasukan dari Pelabuhan Hodeidah. Karena lewat pelabuhan inilah sebagian besar bantuan disalurkan. Harapannya gencatan senjata itu akan mengakhiri perang yang telah berkecamuk 4 tahun.
Para pihak yang bertikai dalam perjanjian gencatan senjata diminta untuk menarik pasukan mereka dari Hodeidah. Akan tetapi, kedua belah pihak berkeras menolak karena kelompok Houthi yang didukung Iran dan kelompok pemerintah yang didukung Arab Saudi mempertanyakan: siapa yang mengendalikan kota dan pelabuhan.
Kendati masih ada kendala, para pihak yang memfasilitasi pertemuan antara Houthi dan pemerintah yang didukung Saudi masih optimistis perdamaian akan dapat dicapai. Dengan catatan, asal kekuatan militer Amerika Serikat dan Saudi tidak lagi mengganggu proses perdamaian. [KRG]