Pasien Positif Corona Kabur dari RSUP Persahabatan

ILustrasi: RSUP Persahabatan/sehatnegeriku.kemkes.go.id

Koran Sulindo – Seorang pasien positif Corona (Covid-19) kabur dari ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RUSP) Persahabatan, Jakarta Timur.

“Menurut dia, isolasi di RS Persahabatan lebih bahaya, lebih mungkin tertular karena satu ruangan untuk beberapa orang,” kata Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti, dalam rapat pembahasan kesiapan penanganan Covid-19 di Jakarta, pada Selasa (10/3/2020).

Video rapat tersebut diunggah melalui akun resmi YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (12/3/2020). Suharti berbicara tentang hal ini pada menit 43:02.

Menurut Suharti, pasien tersebut meminta bukti yang menyatakan dirinya memang positif terjangkit Covid-19. Sebab si pasien yang merupakan pelayan di salah satu tempat penyebaran virus corona itu tidak mengalami gejala terjangkit Covid-19.

“Dia tidak mau dan minta bukti bahwa dia positif (Covid-19), baru dia akan mau diisolasi,” kata Suharti.

Sementara itu RSUP Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur, memastikan pasien terjangkit COVID-19 yang dilaporkan kabur dari ruang isolasi telah kembali.

“Pasiennya sudah kembali ada di RSUP Persahabatan,” kata Dirut RSUP Persahabatan, Rita Rogayah, melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (13/3/2020) pukul 16.45 WIB.

Namun Rita tidak memberikan penjelasan mengapa pasien itu keluar dari rumah sakit tanpa izin.

Sementara itu dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, mengatakan   pasien terjangkit COVID-19 kabur dari ruang isolasi Pinere minggu lalu.

Menurut, Erlina mengatakan ruang isolasi bagi pasien terjangkit COVID-19 tidak memiliki sistem pengamanan yang ketat.

“Jadi di ruang isolasi juga gak kaya penjara yang dikunci pake gembok,” katanya.

Erlina mengatakan ada keluarga yang sengaja menjemput pasien tersebut melalui pintu depan. Saat pasien yang diketahui berjenis kelamin perempuan itu melintas, petugas keamanan lengah, sehingga pasien berhasil keluar.

“Kita tau sesudah dia keluar. Ada juga tempat masuknya karena pasien harus masuk dari depan. Begitu masuk, petugas meleng, udah keluar, udah ada keluarga,” kata Erlina. [RED]