Pasien COVID-19 di RSPI Bertambah

Ilustrasi/Antara

Koran Sulindo – Pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona baru di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta bertambah dua orang. Dua pasien yang dikonfirmasi COVID-19 itu merupakan pasien yang sebelumnya sudah diisolasi di RSPI.

“Iya ada dua (penambahan pasien COVID-19),” kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Muhammad Syahril, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Kini tercatat total delapan orang positif COVID-19.

Sebelumnya, Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso, Dyani Kusumowardhani, mengatakan RSPI hendak menambah jumlah alat pelindung diri mengantisipasi penambahan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

“Alhamdulillah kami masih punya cukup persediaan, saat ini kami juga sedang mengupayakan tambahan karena pasien ada terus,” kata Dyani.

Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakam dari total 15 warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang terkonfirmasi positif Virus Korona sebanyak 7 orang dinyatakan sembuh oleh otoritas kesehatan setempat.

”Sebanyak 9 WNI yang terkonfirmasi positif berada di Jepang dengan rincian 6 orang dinyatakan sembuh dan 1 dalam kondisi stabil,” bunyi rilis yang dikeluarkan Kemlu pada Rabu (11/3/2020) pukul 08.00 WIB.

Untuk WNI di Singapura, yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 4 orang dengan rincian 1 WNI dinyatakan sembuh sedangkan 3 lainnya dalam kondisi stabil. Sedangkan untuk di Taiwan dan Australia masing-masing ada 1 WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dinyatakan kondisinya stabil hingga saat ini.

Total 27 Kasus

Sementara itu juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto, mengumumkan kembali warga yang positif Covid-19, sehingga total ada 27 kasus hingga Selasa (10/3) sore.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan tersebut mengatakan pasien nomor urut 20 sampai dengan nomor urut 27.

Pasien dengan kode 20: perempuan, 70 tahun, adalah bagian dari tracing subklaster Jakarta. Pasien dengan nomor kode 21: perempuan 47 tahun, bagian dari tracing subklaster Jakarta. Pasien dengan kode 22: perempuan, 36 tahun, imported case. Pasien dengan nomor kode 23: perempuan, 73 tahun, imported case. Kondisinya saat ini sedang menggunakan ventilator karena faktor pengorbit cukup banyak, kondisinya stabil. Pasien dengan nomor kode 24: laki-laki, 46 tahun, WNI, ini imported case.

”Dari yang depan tadi WNI semua,” kata Achmad.

Sedangkan pasien dengan kode 25: perempuan, 53 tahun, WNA, imported case, kondisi stabil. Pasien dengan nomor kode 26: laki-laki, 46 tahun, WNA, (kondisi) stabil, imported case. Pasien dengan nomor kode 27: laki-laki, 33 tahun, WNI, kondisi stabil. Pasien ini diduga merupakan local transmission yang sedang di-tracking dari mana ini sumbernya, karena bukan impor dan tidak jelas bagian dari klaster yang lain.

”Demikian hari ini saya sampaikan penambahan konfirmasi positif dari nomor urut 20 sampai dengan nomor urut 27, total jumlah 8,” kata Achmad. [RED]