Koran Sulindo – Pada Senin (12/4) Pasar di Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan kebakaran sekitar pukul 18.30 WIB. Api diduga berasal dari lantai bawah tanah yang dihuni pedagang sembako hingga ayam hidup.

Kobaran api kemudian menjalar ke lantai di atasnya. Sedangkan blok di sampingnya yakni Blok B tidak terkena dampak kebakaran.

Petugas Damkar DKI Jakarta dan Jakarta Selatan menaklukkan si jago merah dan pendinginan dilakukan hingga pukul 24.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di gedung pasar yang sudah berusia 25 tahun itu. Isnawa menambahkan saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut.

Atas peristiwa itu, pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji meminta PD Pasar Jaya selaku manajemen untuk merelokasi pedagang korban kebakaran di Blok C ke blok lain yang masih bisa menampung di Pasar Inpres Pasar Minggu.

“Segera lakukan pendataan pedagang dan tempatkan di lokasi blok lain yang ada dan masih memungkinkan pedagang bisa tertampung,” kata Isnawa Adji ketika meninjau Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (13/4).

Isnwai meminta manajemen pengelola pasar tersebut untuk melarang para pedagang blok C memasuki gedung yang hangus terbakar itu karena dikhawatirkan struktur bangunan rapuh setelah dilalap api.

Isnawa menyebutkan total ada 389 tempat usaha yang terbakar di Blok C dan sebagian besar merupakan pedagang sembako, ikan dan daging.

Para pedagang pun mengaku mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta setelah kios atau lapaknya hangus terbakar.

“Saya rugi sekitar Rp50 juta karena habis belanja,” kata pedagang sembako Kusmanto ditemui di Blok C Pasar Inpres Pasar Minggu.

Sehari sebelum kebakaran, kata Kusmanto sudah membeli barang dagangan seperti bawang merah, bawang putih, lada hingga gula merah dan bumbu dapur lainnya untuk mengisi lapaknya di lantai satu.

Barang dagangan itu biasanya habis kurang dari satu minggu karena permintaan meningkat memasuki Ramadhan.

Pria yang tinggal di Pasar Minggu itu pun kini pasrah dan belum memiliki rencana lanjutan setelah lapaknya habis terbakar.

Begitu juga dengan pedagang sembako Deden, yang tidak menyangka menjelang hari pertama puasa menerima musibah.

Kusmanto mengaku belum menghitung kerugian, namun diperkirakan lebih dari Rp50 juta. Saat ini, blok C masih dipasangi garis polisi.

Sejumlah warga dan para pedagang yang sebelumnya menghuni Blok C juga sesekali mengamati dari jauh tempat sehari-hari mereka mencari nafkah.

Sedangkan aktivitas jual beli di sekitar blok C dan blok lainnnya masih normal karena mereka tidak terkena dampak kebakaran.

Lantai bawah tanah di blok tersebut diisi oleh pedagang sembako hingga ayam hidup. Kemudian di lantai satu diisi lapak yang menjual sayuran hingga daging dan lantai dua merupakan parkir kendaraan. [Wis]