Koran Sulindo – Anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ahmad Basarah, mengatakan Indonesia mempunyai antitesa dari liberalisme dan radikalisme yaitu Pancasila.
“Pancasila itu lebih mulia dari paham yang dianut oleh bangsa Barat, karena ada unsur keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, lebih mulia dari komunis karena ada sila Ketuhanan yang Maha Esa,” kata Basarah, dalam acara yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di Jakarta, Kamis.
Untuk menanggulangi bahaya terorisme menurutnya tidak dapat dilawan dengan kekerasan tetapi dengan ideologi Pancasila.
Radikalisme dan terorisme muncul karena adanya ketidakadilan dari sistem liberalisme. Radikalisme muncul saat negara blok Barat telah menguasai blok Timur, negara-negara timur merasa adanya ketidakadilan.
Menurut Basarah, musuh Indonesia tidak hanya radikalisme dan juga terorisme tetapi juga neoliberalisme. Produk dari kapitalisme itu adalah konsumerisme dan hedonisme yang akhirnya banyak orang yang terjebak dalam gaya hidup tersebut memilih jalan pintas untuk korupsi.
“Kapitalisme adalah musuh nyata karena telah menguasai aspek-aspek penting di dalam negeri demi kepentingannya sehingga menggerus rakyat kecil,” kata Basarah. [DS]