Koran Sulindo – Vingroup meluncurkan produk telepon pintar pertama di Kota Ho Chi Minh baru-baru ini. Peluncuran tersebut menandai peningkatan bisnis perusahaan tersebut yang sebelumnya telah menjalankan berbagai industri meliputi properti, ritel, kesehatan dan lain-lain.
CEO Vingroup Nguyen Viet Quang mengatakan, pihaknya ingin berinvestasi besar dalam penelitian dan penerapan teknologi dengan fitur baru sebagai bentuk kontribusi dan mempromosikan produk Vietnam di dunia. Ada 4 model telepon pintar dengan merek Vsmart yang diluncurkan pada pertengahan Desember lalu.
Telepon seluler ini tersedia untuk pembeli Vietnam serta pelanggan untuk luar negeri seperti di Rusia dan Spanyol. Di Vietnam harga telepon pintar ini dibanderol US$ 107 hingga US$ 270. Viet Quang yang merupakan salah satu orang terkaya Vietnam ini mengatakan, pihaknya kini pemegang 51 persen saham di BQ, salah satu produsen telepn pintar di Spanyol.
Perusahaan berbasis Madrid ini seperti yang dilaporkan forbes.com mengikuti strategi yang dilakukan Xiaomi, produsen telepon pintar asal Tiongkok. Vinsmart juga telah mencapai kesepakatan tentang hak kekayaan intelektual dengan Qualcomm, perusahaan semikonduktor dan peralatan telekomunikasi berbasis Amerika Serikat.
Kesepakatan ini disebut sebagai perluasaan kemitraan yang juga bekerja sama mengembangkan lebih banyak telepon pintar, 5G, perangkatan kecerdasan buatan dan otomotif. Adapun perusahaan otomotif milik Viet Quong adalah Vinfast yang telah beroperasi sejak September 2017, tak jauh dari pusat Kota Ho Chi Minh.
Ia merencanakan akan membuka 5 pabrik untuk memproduksi 500 ribu kendaraan hingga 2025. “Kami punya semangat membangun merek mobil nasional Vietnam yang bisa bersaing di pasar dunia. Kami ingin mengembangkan industri yang dapat membantu industri lain di Vietnam,” kata Presiden Komisaris Vingroup, Pham Nhat Vuong kepada Forbes Asia pada tahun lalu.
Vingroup berambisi mengembangkan bisnisnya melampaui bisnisnya selama ini dengan mengembangkan perangkat elektronik dan telepon pintar. Perjalanan tersebut merupakan sesuatu hal yang luar biasa bagi perusahaan yang telah dimulai Pham dengan berawal dari bisnis mi instan di Ukraina pada 1990-an.
Ia kemudian memanfaatkan keberhasilannya itu dan mulai membangun “kerajaan bisnis” di negaranya yang meliputi properti, ritel, perdagangan elektronik, kesehatan, pendidikan, pertanian dan manufaktur mobil. Akibat keberhasilannya itu, Forbes mengakui Pham sebagai miliarder pertama dari Vietnam pada 2013. Kekayaan bersih Pham mencapai US$ 6,3 miliar. [KRG]