Koran Sulindo – Kepolisian Federal Meksiko berhasil meringkus pembunuh wartawan berpengaruh Javier Valdez yang khusus meliput pedagangan narkoba dan kejahatan terorganisir. Ia pada tahun lalu ditembak di sebuah jalan dekat kantor koran yang ia dirikan, Riocode di Culiacan, Ibu Kota Negara Bagian Sinaloa.
Sinaloa dikenal sebagai wilayah rawan karena marak dengan kasus pembunuhan terhadap wartawan. Pengungkapan pembunuhan Valde berkat operasi gabungan antara Komisi Keamanan Nasional dan kantor Jaksa Agung serta kepolisian Meksiko. Valdez dibunuh kemungkinan berkaitan dengan berita yang ia tuliskan.
Menteri Dalam Negeri Meksiko Alfonso Navarette seperti yang dilaporkan teleSUR pada 24 April 2018 menyebutkan, tersangka pembunuh Valdez ditangkap dalam sebuah operasi gabungan. Akan tetapi, ia tidak merinci bagaimana operasi gabungan itu bisa menciduk tersangka pembunuh Valdez.
Media daring Riodoce – tempat Valdez bekerja sebelum tewas – menuliskan, tersangka pembunuh ditangkap di perbatasan Kota Tijuana. Media tersebut menduga Valdez dibunuh terkait dengan berita yang ia tuliskan. Valdez ditembak mati pada 15 Mei pada tahun lalu.
Kekerasan di Sinaloa terus meningkat sebagai akibat dari pertikaian antar-geng. Terutama sejak penangkapan dan ekstradisi Joaquin “El Chapo” Guzman ke Amerika Serikat. Wartawan Meksiko yang tewas pada tahun lalu mencapai 12 orang. Karena tingginya tingkat kekerasan terhadap wartawan, aktivis hak asasi manusia dan wartawan mengkritik pemerintah untuk menuntaskan penyelidikan kematian para wartawan itu.
Valdez merupakan wartawan yang pernah menerima penghargaan Press Freedom Award dan Maria Moors Cabot pada 2011. Ia berkarier sebagai wartawan selama 30 tahun dan menulis beberapa karya seperti Narcoperiodismo, Levantones, With a Grenade in Your Mouth and Huérfanos del Narco.
Data Reporters Whithout Borders merujuk kepada indeks kebebasan pers, Meksiko berada di urutan 147. Meksiko termasuk sebagai salah satu negara yang paling rawan untuk para wartawan. Para wartawan acap mendapat intimidasi dan kekerasan terutama karena meliput perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir dan korupsi.
Selain tewas, beberapa wartawan bahkan hilang tanpa jejak. Beberapa lagi mesti melarikan diri dari Meksiko demi keselamatan hidupnya. [KRG]