[Image by Mystic Art Design from Pixabay]

Suluh Indonesia – September bisa dikatakan merupakan bulan literasi. Setelah Hari Literasi Internasional yang jatuh pada 8 September, ia masih menyimpan semangat literasi lain untuk kita. Hari ini, 14 September, adalah salah satunya: Hari Kunjung Perpustakaan.

Ide mengenai pentingnya hari tersebut hadir di tengah kita, lahir dari pemikiran Mastini Hardjoprakoso. Beliau adalah Kepala Perpustakaan Nasional pertama, yang menduduki jabatannya dalam periode 1980-1998.

Dasar pemikiran beliau adalah, demi meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang tergolong masih rendah. Minat yang rendah itu mengakibatkan minimnya minat kunjungan orang ke perpustakaan. Padahal, perpustakaan adalah pusat dari sarana informasi dan edukasi.

Sebaliknya, perpustakaan juga butuh pengunjung. Tanpa pengunjung, apa bedanya sebuah perpustakaan dengan sebuah gudang yang hanya menyimpan buku-buku penuh debu?

Untuk menggalakkan idenya akan Hari Kunjung Perpustakaan, Mastini yang memiliki kedekatan langsung dengan Ibu Negara pada waktu itu, Tien Suharto, mengirimkan surat khusus kepada Presiden Suharto yang saat itu sedang berkuasa. Surat tersebut tercatat sebagai surat Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995.

Pencanangan Hari Kunjung Perpustakaan berlangsung di Banjarmasin. Penetapannya dilakukan oleh Presiden Suharto pada 14 September 1995. Yang sekaligus juga menyatakan bahwa September adalah Bulan Gemar Membaca.

Hari Kunjung Perpustakaan setiap tahun mempunyai tema yang berbeda-beda. Pada 2021 ini temanya adalah “Implementasi Perpustakaan Sebagai Pusat Literasi”. [NiM]

Baca juga: