Ilustrasi/coindesk.com

Koran Sulindo – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusai (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rumadi Ahmad, mengatakan NU pernah dicaci maki dan dicemooh atas sikap politik yang ditempuhnya, termasuk sekarang ini.

NU dicibir karena NU tidak mau turut dalam gelombang populisme, terutaman karena tidak mau turut serta dalam unjuk rasa 4 November (411) dan 2 Desember (212).

“Sekarang ini kita sedang menghadapi banyak sekali caci maki, fitnah, adu domba, melalui media sosial. Antara tokoh-tokoh NU diadu domba,” kata Rumadi, pada pembukaan Rapat Kerja Lakpesdam PBNU di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/1).

Kiai-kiai sepuh seperti Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), kata Rumadi, juga menjadi sasaran fitnah. Fitnah juga menyerang Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Raker Lakpesdam PBNU itu dibuka A’wan PBNU Hj Sri Mulyati. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang membahas “NU di Tengah Gelombang Populisme” dengan pembicara Menteri Tenga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri, anggota Ombudsman Ahmad Suaedy, dan pengurus Lakpesdam PBNU Dadi Darmadi.

Di Tengah Gelombang

Saat ini NU menghadapi situasi global dan nasional yang bergerak ke arah kanan, ke arah populisme.

“Dalam konteks global, saat ini populisme menjadi idola baru. Orang-orang yang mempunyai pandangan yang dulu kita cemooh, misalnya rasial, intoleran, tidak suka dengan orang Muslim, sekarang berkuasa di sejumlah negara,” katanya.

Tokoh-tokoh politik yang rasis dan intoleran mendapatkan tempat di banyak negara.

“Orang tidak menduga Inggris sampai keluar dari Uni Eropa. Semua ini karena ada sentimen imigran Muslim,” katanya.

Orang seperti Donald Trump yang menampakkan ketidaksukaannya kepada imigran dan orang Islam bisa menang dalam pemilu Amerika. Perkembangan global itu mau tidak mau harus dihadapi NU.

Dalam konteks global itu disebutkan banyak Pengurus Cabang Istimewa NU di luar negeri mendapatkan banyak pertanyaan tentang karakter dan sikap NU.

Mereka menanyakan bagaimana konsep NU menghadapi masalah-masalah hari ini.

Lakpesdam PBNU diminta memberikan masukan pemikiran kepada NU dalam menanggapi masalah-masalah yang dihadapi saat ini, terutama yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kontes nasional dan dalam konteks global. [nu.or.id/DAS]