Nerpa: Anjing Laut yang tidak Hidup di Laut

Anjing laut baikal. (wikipedia)

Koran Sulindo – Mamalia darat satu ini sangatlah unik, dia dikenal dengan sebutan ‘Anjing Laut’ namun tidaklah hidup di laut, melainkan hidup di danau terdalam di dunia yaitu danau Baikal di Siberia, Rusia. Danau yang mempunyai kedalaman 1.637 meter, selain menjadi danau terdalam juga menjadi danau air tawar tertua di dunia. Danau ini diperkirakan sudah ada sejak 25 juta tahun yang lalu.

Anjing laut Baikal ini mendiami di hamper seluruh wilayah di danau Baikal terutama di wilayah utara danau yang lebih dingin. Diperkirakan anjing laut ini sudah berada di danau Baikal sejak peristiwa glasiasi pleitosen dari laut Arktik Utara dan merupakan keturunan dari nenek moyang mereka yaitu anjing laut bercincin atau nama ilmiahnya Phoca Hisbida. Anjing laut Baikal mempunyai nama ilmiah Pusa Sibirica atau dikenal secara local dengan sebutan ‘Nerpa’.

Dikutip dari Seal Conservation Society. saat ini anjing laut Baikal dikhawatirkan akan mengalami kepunahan karena dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1994 mengalami penurunan dengan jumlah 104.000 ekor, dan survey yang dilakukan tahun 2000 menyimpulkan tingkat kematian anak anjing laut ini mengalami peningkatan dikarenakan faktor alamiah dan perburuan. Anjing Laut Baikal mengalami penuaan secara cepat sehingga mengurangi jumlah anjing laut yang mampu bereproduksi. Saat ini Anjing Laut Baikal terdaftar sebagai Least Concern (Berpotensi rendah) dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Saat industri bulu berkembang pada tahun 1970-an, kuota perburuan anjing laut Baikal mengalami peningkatan setelah diketahui secara resmi bahwa jumlah populasi anjing laut Baikal juga mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kuota pada tahun 1999 ditetapkan sekitar 6000 ekor namun pada tahun 2000 diturunkan menjadi 3500 ekor. Sedangkan pada tahun 2013-2014 kuota perburuan ditetapkan sebanyak 2500 ekor.

Selain perburuan, masalah lingkungan juga memperburuk ekosistem. Polutan seperti pestisida DDT, dan heksaklorosikloheksana serta limbah industri terutama dari pabrik kertas Baikalisk dan Pulp. Bahan kimia tersebut diperkirakan terkonsentrasi di rantai makanan yang menyebababkan melemahnya sistem kekebalan tubuh anjing laut Baikal, membuat mereka rentan terhadap penyakit seperti distemper anjing dan wabah.

Meski begitu, ancaman utama anjing laut ini adalah pemanasan global yang berpotensi akan berdampak pada ekosistem di perairan dingin tertutup seperti di danau Baikal.

Predator utama anjing laut Baikal adalah beruang coklat dan rubah merah, musang serta elang ekor putih yang biasanya memangsa anak anjing laut Baikal.

Karakteristik anjing laut Baikal, dilihat dari bentuk tubuhnya yang besar dengan bulu berwarna abu-abu keperakan gelap dibagian punggung dan abu-abu kekuningan muda dibagian perutnya. Panjang tubuh anjing laut Baikal mencapai 1,1 – 1,4 meter dengan berat antara 50-100 kg dan tubuh anjing laut Baikal jantan dewasa, sedikit lebih besar dibandingkan anjing laut Baikal betina dewasa.

Makanan utama anjing laut Baikal adalah ikan yang hidup di danau Baikal seperti ikan Golomyanka, ikan Sculpin Kessler, juga amphipoda kecil. Mereka seringkali mencari makan ketika malam hari. Mereka juga mampu menyelam sedalam 20-180 meter dengan durasi penyelaman selama 2-4 menit, tetapi sebenarnya mereka mampu menyelam sampai 40 menit.

Rata-rata usia anjing laut Baikal adalah sekitar 50 tahun dan usia kedewasaan mereka untuk anjing laut jantan adalah 7-10 tahun sedangkan untuk anjing laut betina 3-7 tahun.

Menjaga alam dan ekosistemnya merupakan tugas manusia agar keseimbangan alam tetap terjaga dan dapat dinikmati sampai generasi selanjutnya dimasa mendatang. [IQT]