Najib Razak Segera Tersangka Penyalahgunaan Kekuasaan?

Najib Razak pada masa kampanye pemilihan umum Malaysia 2018. Foto: @NajibRazak

Koran Sulindo – Malaysia malam ini dalam ketegangan tinggi setelah kemungkinan besar mantan Perdana Menteri Najib Razak bisa ditetapkan sebagai tersangka, Selasa (22/5/2018) esok. Najib dijadwalkan memberikan pernyataan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) tentang aliran dana sebanyak 10,6 juta dolar AS yang  ditransfer ke rekening bank atas nama pribadi dari program 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Sebelumnya, rumah yang ditinggali Najib dan beberapa alamat lain digrebek Polis Diraja Malaysia akhir pekan lalu. Polisi menyita 284 kotak bukti potensial antara lain tas mewah, koper, dan lemari besi dengan membawa 9 buah truk.

Najib dan istrinya telah dicegah ke luar negeri.

Seperti dikutip Reuters, Najib otomatis akan dijadikan tersangka jika tak hadir besok pagi.

Perdana Menteri Baru Malaysia, Mahathir Mohammad memprioritaskan penyidikanprogram 1MDB dalam kasus Najib ini. Sebelumnya, pada 2016 Mahathir sudah mengajukan Najib, waktu itu masih PM, dalam kasus sama dengan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Najib selalu membantah melakukan kesalahan terkait dengan 1MDB sejak skandal itu meledak pada 2015 karena wistle blower yang bekerja di1MDB. Tapi sejakitu ia telah memcat jaksa agung dan pimpinan MACC.

Terakhir, pada Minggu (20/5/2018) lalu, di depan anggota UMNO di Pahang, Najib sekali lagi menyangkal.

“Saya tidak mencuri dari orang-orang. Mengapa saya diserang? Karena saya Perdana Menteri dan Ketua Partai,” kata Najib, seperti dikutip Star Online.

Najib mengatakan, $ 681 juta dana yang disimpan di rekening bank pribadinya adalah sumbangan dari kerajaan Arab Saudi, bukan dari 1MDB.

Kepala MACC yang baru, Mohd Shukri Abdull, membuka kembali penyelidikannya, yang berdasar pada bagaiamana uang 42 juta ringgit ($ 10,6 juta) bisa pindah dari SRC International ke akun Najib.

SRC dibentuk pada 2011 oleh pemerintah Najib untuk mengejar investasi luar negeri dalam sumber daya energi, dan berada di bawah 1MDB, namun dipindahkan ke kementerian keuangan pada 2012.

Tim Khusus

PM Mahathir hari ini juga menyetujui pembentukan tim khusus 1MDB untuk menjalankan penyelidikan terperinci, melakukan perampasan aset, dan mendakwa individu yang terlibat.

Tim Khusus diketuai bersama oleh Tan Sri Gani Patail (mantan pengacara), Tan Sri Hj Abu Kassim Mohamed (mantan Ketua Pesuruhjaya SPRM / Komisi Pemberantasan Korupsi), Dato Sri Hj Mohd Shukri Abdull (Ketua Pesuruhjaya SPRM) dan Dato` Abdul Hamid bin Bador.

Keanggotaan tim ini terdiri daripada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM), Kantor Pengacara Negara, Polis Diraja Malaysia, Bank Negara Malaysia dan beberapa orang pengacara yang mempunyai kepakaran dalam perkara terkait.

Siaran media yang dirilis Kantor Perdana Malaysia, Senin (21/5/2018) menyatakan tim ini akan bertanggungjawab dalam keseluruhan aspek penyelidikan, mendeteksi keuangan dan perolehan aset akibat salah laku dan penyelewengan dana 1MDB yang tersimpan atau diinvestasikan di dalam dan luar negara.

Tim ini juga bertanggungjawab untuk mendapatkan kerjasama dengan pelbagai pihak di Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Kanada dan lain-lain negara yang terkait.

Pemerintah berharap pembentukan tim khusus dengan pelibatan berbagai pihak akan mengembalikan marwah negara yang telah tercemar selama ini disamping mengembalikan uang dan aset rakyat Malaysia terkait skandal kleptokrasi hasil salah urus dan penyelewengan dana 1MDB.

1MDB adalah yayasan dana investasi pemerintah yang dibentuk pada 2009 oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak yang hingga 2016 mengetuai badan penasehat yayasan tersebut.

Yayasan yang bertujuan mendorong pengembangan ekonomi diduga didirikan atas bantuan pakar keuangan Malaysia bernama Low Taek Jho atau Jho Low.

Antara 2009 dan 2013, 1MDB berhasil mengumpulkan dana miliaran dolar melalui surat utang yang digunakan untuk proyek investasi dan pendirian perusahaan patungan.

Departemen kehakiman AS mengatakan dana sebesar 4,5 miliar dollar AS kemudian dialirkan ke sejumlah rekening di negara-negara surga pajak dan perusahaan cangkang. Langkah tersebut dilakukan dengan bantuan dari pejabat tinggi 1MDB, rekan dan para bankir.

Karena dana ini dipindahkan melalui lembaga keuangan Malaysia, daripada asing, lebih mudah bagi para penyelidik MACC untuk menetapkan jejak uang. [DAS]