Musim panen cengkeh di Jawa Barat pada tahun 2024 dimulai dengan penuh harapan pada bulan Juli, dan diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus. Namun, kenyataan di lapangan memberikan kejutan bagi banyak petani cengkeh di daerah ini.
Pada Juni 2024, harga cengkeh masih sangat tinggi, tetapi menjelang akhir Juli, harga tersebut mengalami penurunan tajam yang tidak terduga.
Pada awal musim panen, aroma harum bunga cengkeh kering yang sedang dijemur tercium semerbak di seluruh kawasan sentra penghasil cengkeh di Jawa Barat. Namun, menjelang akhir Juli 2024, harumnya wangi cengkeh seakan tidak terasa manis lagi bagi para petani karena harga yang anjlok.
Menurut Tatan Sutaamijaya, fungsional dari Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, harga cengkeh kering pada banyak sentra di Jawa Barat rata-rata sudah turun menjadi Rp 50.000-60.000 per kilogram.
Padahal, pada Juni 2024, harga cengkeh kering di Kabupaten Bandung masih mencapai Rp 150.000 per kilogram.
Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Jawa Barat, Suherman, sudah memprediksi bahwa harga cengkeh akan turun selama musim panen raya pada Juli dan Agustus. Namun, penurunan harga sebesar ini cukup di luar dugaan, karena banyak petani memperkirakan harga terendah sekitar Rp 65.000-70.000 per kilogram.
Di Kabupaten Kuningan, harga cengkeh kering mencapai Rp 70.000 per kilogram. Salah satu petani cengkeh, Udi, memilih untuk menimbun cengkeh keringnya hingga harga kembali naik sebelum menjualnya.
Meski demikian, Suherman memperkirakan harga cengkeh kering akan kembali naik perlahan pada September 2024. Alasannya, produksi pada pohon-pohon cengkeh akan mulai berkurang dan tersisa sedikit hingga akhir Desember 2024.
Menurut Iyus Supriatna, seorang pelaku agribisnis komoditas perkebunan asal Jawa Barat, permintaan akan rempah-rempah herbal seperti cengkeh sebenarnya terus meningkat di pasar dunia. Industri penggunaan komoditas herbal terus berkembang dan menjadi kebutuhan masyarakat global.
Oleh karena itu, usaha bisnis komoditas herbal termasuk perkebunan seharusnya bisa lebih baik.
Musim panen cengkeh 2024 di Jawa Barat menggambarkan realita fluktuasi harga yang harus dihadapi oleh para petani. Meski tantangan ada, harapan tetap hidup bahwa harga akan membaik seiring berjalannya waktu dan permintaan global yang terus meningkat.
Para petani cengkeh di Jawa Barat akan terus berjuang, dengan semangat dan optimisme bahwa harga cengkeh akan naik kembali naik dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. [UN]