Murid Madrasah Akan Menghadapi 3 Ujian

Ilustrasi: Murid Madrasah Aliyah

Koran Sulindo – Pada tahun ajaran ini, murid madrasah aliyah (MA) dan madrasah tsanawiyah (MTs) akan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada April 2018. Tahun ini, murid madrasah juga akan menjalani dua ujian lain.

Dijelaskan Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah dari Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Hidayatullah, pada 9-12 April 2018 akan diselenggarakan UN untuk MA. Pada 23-26 April akan diselenggarakan UN untuk MTs. Persiapan UN untuk tingkat MTs dan MA sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.

UN yang diselenggarakan dikendalikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). “Ujian Nasional ini tujuannya untuk pemetaan nasional pendidikan, untuk mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan pendidikan dan implementasi kurikulum. Jadi, segala macam hal yang terkait pendidikan itu bisa kita petakan permasalahannya berdasarkan UN,” tutur Ahmad, Ahad (18/2).

Ujian kedua adalah Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN). Ujian ini sama dengan UN, tapi UAMBN untuk ciri khas kemadrasahan. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, madrasah didefinisikan sebagai sekolah yang berciri khas Islam. Ada lima mata pelajaran yang berciri khas Islam: pelajaran Alquran dan hadits, akidah dan akhlak, fikih, sejarah kebudayaan Islam, dan bahasa Arab.

Ketiga: Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). USBN memberikan porsi kepada sekolah untuk memotret murid-muridnya untuk menentukan kelulusan. “Dengan demikian, dalam penentuan kelulusan sesuai dengan amanah Undang-Undang Pendidikan, satuan pendidikan atau madrasah atau sekolah itu yang menentukan siswa lulus,” kata Ahmad.

Cara satuan pendidikan menentukan kelulusan dengan memadukan nilai UN dengan USBN serta memadukan nilai UAMBN dengan USBN. Maka, akan didapat pertimbangan nilai akademis siswa untuk menentukan kelulusan oleh satuan pendidikan. Lalu ditambah dengan aspek afektif dan psikomotor yang menjadi prerogatif satuan pendidikan, dalam hal ini madrasah. “Persiapan yang kami lakukan untuk menunjang tiga ujian itu sudah dilakukan sejak enam bulan yang lalu,” ujarnya.

Ia juga menginformasikan, materi UN ditetapkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Sementara itu, di tingkat MA, kontribusi soal materi agamanya dari Kemenag. Tapi, semuanya dihimpun oleh Puspendik dan diselenggarakan BSNP. Kemudian, untuk materi UAMBN dikoordinasikan oleh Kemenag. Untuk USBN, materi umum dan agamanya semua diberikan kepada Puspendik. Sementara itu, kontribusi pelajaran agamanya disiapkan Kemenag. [RAF]