Koran Sulindo – Majelis Ulama Indonesia berharap momentum Idul Fitri 1 Syawal 1439 yang jatuh pada Jumat (15/6) besok harus menjadi ajang mempererat silaturahmi, bukan sebaliknya menjadi memicu perpecahan.
Menjaga suasana tetap religius Ketua MUI KH Ma’ruf Amin mengingatkan para khatib salat Id untuk memperkuat hubungan antar sesama di momentum lebaran ini dengan menyampaikan khotbah yang tak bernada provokatif.
Ia berharap para khatib lebih banyak menyampaikan khotbah yang berisi pesan-pesan perdamaian.
“Saya berharap kepada para khatib di Idul Fitri ini seluruh Indonesia, supaya khotbah itu membahwa kesejukan, kedamaian, mengajak memperkuat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, dan menyatukan seluruh bangsa,” kata Ma’ruf Amin di Kantor Kemenag, Jakarta Kamis (14/6).
Ia berharap jangan sampai suasana Idul Fitri yang indah justru dirusak gara-gara khotbah bernada provokasi.
“Jangan sampai ada khatib yang justru merusak suasana yang indah, yang sangat baik ini dengan khotbah melakukan provokasi dalam khotbah itu. Kami harapkan para khatib membawa kesejukan,” kata Ma’ruf.
Ia juga berharap khatib salat Idul Fitri tidak melakukan ajakan politik praktis dalam khotbahnya karena bagaimanapun pilihan politik setiap umat yang mengikuti salat berbeda-beda.
“Dalam jemaah kita itu warna politiknya macam-macam. Maka itu jangan sampai khotbah itu dijadikan ajakan politik praktis. Itu nanti bisa merusak suasana,” kata dia. “Mudah-mudahan Idul Fitri kali ini kita jadikan untuk membangun suasana yang lebih baik lagi.
Tak hanya Ketua MUI, pesan serupa juga disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim.
“Bahwa esensi agama itu adalah menebarkan kedamaian, esensi agama adalah menebarkan kasih sayang, menebarkan rahmat dan kemaslahatan bagi umat manusia tanpa memandang latar belakang latar belakang, apa warna kulitnya, ras bahkan agamanya sekalipun,” kata Lukman di tempat yang sama.
Ia juga menyarankan para khatib Salat Id mesti benar-benar menyampaikan perdamaian dan tak merendahkan satu sama lain.
“Khotbah itu harus betul betul memanusiakan manusia bukan justru kemudian antar sesama kita saling menegasikan saling merendahkan antara satu dan lainnya, saya kira pesan esensial yang disampaikan Prof Ma’ruf Amin,” kata Lukman.
Sementara itu dipastikan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bakal melaksanakan salat Idul Fitri di Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor.
Usai salat barulah presiden menggelar acara Open House di Istana Kepresidenan Bogor.
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin bertindak sebagai imam dan khatib adalah Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Didin Saefuddin Buchori dan muazin Kiki Herdiansyah.
“Presiden terlebih dahulu akan berhalal bihalal dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, para Ketua Lembaga Negara, para menteri Kabinet Kerja, para duta besar negara sahabat, pejabat negara lainnya pada pukul 08.30 WIB hingga 09.30 WIB,” kata Bey dalam keterangan tertulisnya.(TGU)