Koran Sulindo – Kalau tanggal 17 Agustus nanti rakyat Indonesia memperingati HUT RI yang ke-76, Selasa (10/8) lalu kaum Muslimin merayakan kembali 1 Muharram atau pergantian tahun baru Islam, yaitu dari tahun 1442 ke 1443 Hijriyah.
Muharram merupakan bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriyah. Mengapa Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah?Jawabannya adalah karena bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan.
Pertama, Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang pada bulan tersebut diharamkan berperang dan berbuat kezaliman.
“Sesungguhnya, bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…” (QS at-Taubah [9]: 36).
Yang dimaksud empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dalam sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Yang dimaksud dengan larangan menganiaya diri adalah janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
Kedua, Rasulullah menisbatkan Muharram dengan syahrullah (bulan Allah). Dalam hal ini, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram.” (HR Muslim).
Ketiga, puasa Asyura 10 Muharram. Berkaitan dengan hal ini, Nabi SAW bersabda, “Berpuasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dosa) tahun sebelumnya.” (HR Muslim).
Kemudian, diikuti dengan puasa sunah Tasu’a pada 9 Muharram, dalam sabda Nabi SAW, “Seandainya umurku sampai pada tahun yang akan datang, maka aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR Muslim).
Keempat, tidak berbuat zalim di dalam bulan-bulan haram, salah satunya bulan Muharram. Segala bentuk perbuatan zalim tentu diharamkan untuk dilakukan di seluruh bulan, tapi di bulan-bulan haram lebih diharamkan dan lebih besar dosanya.
“Allah SWT menjadikan dosa yang dilakukan di bulan-bulan haram itu lebih besar dosanya, demikian pula amal saleh dan pahala (menjadi) lebih agung.” (Tafsir Ibnu Katsir).
Perbuatan zalim ada tiga macam, yaitu kezaliman terbesar seperti syirik dan kufur; kezaliman seseorang terhadap dirinya; dan kezaliman seseorang terhadap orang lain.
Semoga Allah membimbing kita semua, agar dapat menjaga kesucian bulan-bulan haram termasuk bulan Muharram ini. Dan kita semua dapat menunaikan amalan yang disunahkan sehingga meraih pahala yang dijanjikan. Amin.
Selamat merayakan Tahun Baru Islam 1443 Hijriah. (GAB)
*Disadur bebas dari tulisan Imam Nur Suharno