Koran Sulindo –Puluhan ribu warga Kota Ambon yang menghadiri gelaran Millenial Road Safety Festival dihebohkan dengan kehadiran DJ Yasmin.

DJ Yasmin dengan music DJ-nya sukses membuat pengunjung Millenial Road Safety Festival yang berada di Lapangan Merdeka Ambon.

Tak hanya DJ Yasmin, pelawat Tukul Arwana pun terlihat hadir dipanggung acara yang berlangsung sejak pagi tadi.

Millenial Road Safety Festival digelar Polda Maluku untuk mensosialisasikan keamanan dan keselamatan dalam berkendara khususnya bagi pengendara roda dua yang tingkat kecelakaannya cukup tinggi.

“Peserta yang hadir itu sampai 65 ribuan orang,” kata Kapolda Maluku, Irje Pol Royke Lumowa  disela acara Millenial Road Safety Festival (MRSF) di Ambon, Sabtu (2/3).

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas ini menuturkan kegiatan MRSF ini sebagai upaya pihak kepolisian untuk meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya. “Kalau se-Indonesia ini sekitar 30 ribu korban kecelakaan pertahun,” kata Royke menjelaskan.

Menurut dia, kecelakaan yang kerap kali terjadi didominasi oleh kendaraan roda dua. Bahkan, tak jarang korban kecelakaan menelan nyawa pengendaranya.

Jenderal bintang dua ini juga mengimbau agar para pengguna jalan khusunya para kaum milenial untuk tertib dalam berlalu lintas. “Hindari pelanggaran. Karena anak-anak muda ini merupakan tulang punggung negara dimasa depan,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Maluku, Said Assagaf mengatakan, dirinya mendukung kegiatan Millenial Road Safety Festival yang digelar di Lapangan Merdeka Ambon. Ia  menyebut angka kecelakaan belakangan memang cukup tinggi terutama memakan korban para anak-anak muda yang menjadi korban kecelakaan di jalan raya.

Ia juga mengimbau agar para pengguna jalan untuk tidak melanggar tata tertib berlalu lintas.

“Stop pelanggaran, stop kecelakaan. Keselamatan untuk kita bersama,” kata dia dalam tayangan video yang diputar di lokasi MRSF.

Menyasar Milenial

Seperti diketahui jumlah korban kecelakaan di Indonesia, lebih banyak dari jumlah korban terorisme, bencana tsunami, dan bencana banjir.

Data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperlihatkan, tren jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia dalam empat tahun terakhir banyak yang naik.

Jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2014 mencapai 88.897 kejadian, 2015 naik menjadi 96.073, naik lagi di tahun 2016 menjadi 106.591 kejadian, dan turun menjadi 104.327 kejadian selama tahun 2017. Pada tahun 2018 naik lagi, dengan jumlah 107.968 kejadian.

Dari jumlah itu, korban yang meninggal dunia rata-rata mencapai 30.000 orang per tahun atau 80 orang per hari. Akan halnya korban luka berat secara tren selalu menurun dalam empat tahun terakhir atau rata-rata per tahun kurang-lebih 20.000 orang.

Kondisi yang memprihatinkan ini membuat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan jajarannya kemudian membuat program pembimbingan masyarakat untuk menekan jumlah kecelakaan lalu-lintas. Fokusnya pada generasi milineal, yakni generasi yang lahir antara tahun 1980 hingga tahun 2000.

Jumlah generasi milineal di Indonesia ini lebih dari 34 persen dari jumlah penduduk Indonesia, yang sekitar 250 juta jiwa. Dan, data Korlantas Polri juga menujukkan, setengah dari jumlah korban kecelakaan di Indonesia adalah para milenial.

Polri pun membuat program Millennial Road Safety(MRS)Festival, yang diselenggarakan di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, mulai 2 Februari hingga 31 Maret 2019.

“Melalui program ini, kami kampanyekan keselamatan berlalu lintas bagi para milineal,” kata Jenderal Tito dalam video konferensi yang dilaksanakan pada 7 Januari 2019. Video konferensi ini menghubungkan 34 kepolisian daerah (polda) di seluruh Indonesia.

Menurut Kapolri, ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, yaitu kesalahan manusia, kondisi jalan, kondisi cuaca, dan kondisi kendaraan. Dari keempat faktor tersebut, kesalahan manusia adalah faktor yang paling dominan, sebesar 33 persen.

Dalam pelaksanaannya, Kapolri menginstruksikan kepada seluruh polda untuk bekerjasama dengan intansi dan lembaga yang terkait dalam proses pencegahan kecelakaan lalu-lintas. Salah satu lembaga yang ikut bekerja sama dalam program ini adalah dinas-dinaspendidikan di setiap provinsi. (YMA/TGU)