Misteri Ruang Amber: Penuh Harta dan Lenyap Dijarah Nazi

Ruang Amber sangat terkenal akan keindahannya. Ruangan ini berlapis emas, permata, dan batu amber yang berharga. (Sumber: Heritage Daily)

Kejahatan terburuk yang telah dilakukan oleh Nazi Jerman adalah memulai Holocaust. Namun ada satu hal lagi yang juga banyak dikecam, yaitu penjarahan.

Penjarahan oleh Nazi (Nazi plunder) adalah tindakan mencuri karya seni dan barang-barang berharga lainnya dari negara-negara yang dianeksasi, lalu mengirim semuanya ke Jerman dan Austria.

Penjarahan properti Yahudi di Polandia dimulai tepat setelah Jerman menginvasi negara tersebut pada September 1939. Tentara Jerman mengambil paksa benda-benda seni dan properti budaya lainnya milik bangsawan dan pemilik kaya di Polandia, Protektorat Bohemia dan Moravia, Hungaria, dan kemudian Uni Soviet. Harta benda keagamaan, baik milik Kristen, Yahudi, bahkan Freemason juga dirampas sampai habis.

Aksi penjarahan yang barbar ini hanya didasari oleh satu tujuan, yaitu membersihkan Eropa dari identitas budaya ras yang dianggap inferior. Dan pada kenyataannya, Nazi memperkaya diri sendiri dari penjualan barang-barang jarahan.

Barang-barang budaya milik museum, perpustakaan, atau arsip di negara-negara Eropa Timur mendapat perhatian lebih: semuanya dijarah setiap kali pemiliknya atau pengelola museum tidak berhasil menyembunyikannya. Salah satu hasil budaya Uni Soviet yang dijarah oleh Nazi adalah Ruang Amber.

Sejarah Ruang Amber

Melansir dari Smithsonian Magazine, Ruang Amber adalah sebuah ruangan berwarna emas yang berlapis beberapa ton amber dan batu permata, terletak di Istana Tsarkoye Selo di pinggiran kota Pushkin.

Pembangunan Ruang Amber dimulai pada tahun 1701. Awalnya, ruang ini dipasang di Istana Charlottenburg, tempat tinggal Friedrich I, Raja Prusia pertama. Ruangan ini dirancang oleh pematung barok Jerman Andreas Schlüter dan dibangun oleh perajin amber asal Denmark Gottfried Wolfram.

Frederick William I memberikan ruangan ini untuk Peter yang Agung pada November 1716 untuk merayakan perdamaian antara Rusia dan Prusia.

Ruang Amber dikirim ke Rusia dalam 18 kotak besar dan dipasang di Rumah Musim Dingin di St. Petersburg sebagai bagian dari koleksi seni Eropa. Pada tahun 1755, Tsarina Elizabeth memerintahkan agar ruangan tersebut dipindahkan ke Istana Catherine di Pushkin, yang diberi nama Tsarskoye Selo, atau “Desa Tsar.”

Setelah renovasi lain pada abad ke-18, ruangan tersebut semakin berharga karena dihiasi enam ton amber dan batu semi mulia lainnya. Amber adalah resin atau getah pohon purba yang telah membatu dan terawetkan selama jutaan tahun.

Meskipun bukan kristal atau batu permata dalam pengertian tradisional, amber merupakan bahan yang berharga dan telah digunakan dalam perhiasan selama berabad-abad. Panel amber di Ruang Amber juga dilapisi dengan daun emas.

Dijarah Nazi

Merangkum dari Perang Eropa oleh P. K. Ojong, pasukan Nazi menduduki Istana Tsarkoye Selo di pinggiran kota Pushkin pada September 1941 selama pengepungan Leningrad (sekarang St. Petersburg). Mereka menemukan Ruang Amber, yang seluruh dindingnya tertutup dekorasi mewah dari awal abad ke-16.

Ruagan itu begitu indah dan terkenal sehingga dijuluki “salah satu karya seni paling luar biasa di dunia”, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “keajaiban dunia yang kedelapan”.

Amber banyak ditemukan di dekat Laut Baltik. Mendapati ruangan istana tersebut, Nazi dengan saksama memretelinya dan mengangkutnya ke Puri Konigsberg di Jerman bagian timur.

Tempat ini dikenal sebagai pusat kuno para Ksatria Teutonik yang diidolakan Nazi, dan juga pusat perdagangan amber di masa lalu. Ruangan mewah yang nilainya ratusan juta dollar AS itu lalu dipasang kembali di puri tersebut, diklaim sebagai “milik Jerman, karena telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah”.

Sekali lagi Ruang Amber kembali eksis, kini sebagai salah satu “trofi” terpenting dari hebatnya kekuatan militer Jerman Nazi. Pembukaannya pun diresmikan pada November 1941.

Namun menjelang akhir 1943, Konigsberg mulai merasakan serangan bom dari pesawat-pesawat Soviet. Mengkhawatirkan rusak stau hancurnya trofi jarahan yang amat bernilai tadi, pihak Jerman langsung kembali mengepak Ruang Amber ke dalam 24 peti khusus, lalu menyembunyikannya di gudang bawah tanah di Puri Konigsberg.

Erich Koch, bos Partai Nazi di Prusia Timur menerima perintah untuk segera mengirimnya ke Wechselburg di wilayah Saxony. Ketika keadaan semakin genting sebagai akibat tekanan pasukan Soviet, peti-peti itu disiapkan di pelataran puri pada Januari 1945 untuk diangkut.

Namun sejak itu pula, keberadaan peti-peti tadi raib begitu saja dan tak terlacak lagi keberadaannya, sehingga menjadi misteri bahkan hingga sekarang. Ada saksi mengaku pernah melihat peti-peti itu sudah siap di stasiun kereta.

Seusai perang, usaha pencarian terus dilakukan, juga oleh pihak Rusia. Namun tak ada hasilnya. Beberapa titik terang pernah didapat, seperti ada bagian kecil yang diklaim dari Ruang Amber yang ditemukan tahun 1997 di Jerman bagian barat.

Ada laporan bahwa bagian-bagian Ruang Amber disembunyikan di tambang tembaga yang telah ditinggalkan di Deutschneudorf di Saxony.

Tapi ada pula pendapat bahwa semua peti Ruang Amber hancur lebur ketika Puri Konigsberg luluh lantak akibat pengeboman masif oleh AU Inggris awal 1945. Ada juga dokumen yang mengklaim bahwa aset tak ternilai itu disembunyikan di pertambangan Wittekind Vollpriehausen dekat Gottingen. Pencariannya juga nihil.

Akhirnya karena tak kunjung ditemukan, Ruang Amber di Istana Tsarkoye Seto dibangun kembali berdasarkan foto-foto lama. Proyek rekonstruksi yang dimulai tahun 1979 dan selesai pada tahun 2003, kemudian diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.

Ruang Amber yang baru itu didedikasikan untuk ulang tahun ke-300 kota St Petersburg. Sedangkan nasib Ruang Amber yang asli tetap menjadi misteri besar dari Perang Dunia 2. [BP]