Koran Sulindo – Meski banjir di daerah Kabupaten Bekasi mulai surut, namun warga diminta untuk tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi.
Berdasarkan data terkini pada Rabu (9/2) hingga pukul 13.00 WIB, banjir yang sebelumnya meluas dari 12 menjadi 14 kecamatan kini tinggal menyisakan delapan kecamatan saja meski masih ada beberapa daerah yang ketinggiannya mencapai satu meter.
“Warga kami minta untuk tetap mewaspadai kondisi yang ada. Petugas masih terus bersiaga di lokasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said, Rabu (10/2).
Bberapa kecamatan, kata Said masih memiliki ketinggian banjir mencapai satu meter yakni Babelan, Cabangbungin, Pebayuran dan Muaragembong.
Di Kecamatan Muaragembong bahkan masih terdapat perkampungan yang terisolir lantaran akses jalan tertutup banjir. Banjir parah lainnya, kata Said, terjadi di Kecamatan Cikarang Timur dengan ketinggian air 70 sentimeter dan Kedungwaringin 60 sentimeter.
Di Kedungwaringin ada puluhan warga yang terpaksa mengungsi di pinggir rel kereta api. Secara keseluruhan, kata Said, banjir di 8 kecamatan itu terjadi di 94 titik yang tersebar di 19 desa dan kelurahan. 10.955 warga turut merasakan dampaknya.
Dengan kondisi tersebut, Said menyatakan, status bencana banjir sudah mulai terkendali. Maka dari itu, pihaknya tidak menaikkan level kewaspadaan menjadi tanggap darurat bencana.
“Sedangkan kalau tanggap darurat itu diberlakukan apabila banjir melanda lebih dari setengah jumlah kecamatan yang ada, lebih dari setengah jumlah desa dan kelurahan yang ada. Dan terjadi secara masif. Saat ini masih siaga. Beberapa titik sudah mulai surut,” kata Said.
Sedangkan, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengimbau warga tetap waspada karena Kabupaten Bekasi masih dilanda cuaca ekstrem.
Eka mengaku, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan banjir dengan menerjunkan petugas untuk membantu korban, ketersediaan logistik, serta pos kesehatan.
“Namun saya juga mengingatkan seluruh petugas agar tetap menerapkan protokol kesehatan, semisal di tempat pengungsian untuk mengendalikan penularan Covid-19,” kata Eka. [WIS]