Merkel: Perjanjian Baru Jerman-Prancis demi Persatuan Eropa

Kanselir Jerman Merkel dan Presiden Prancis Macron [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Kerja sama dan integrasi antara Jerman dan Prancis akan menjadi momentum persatuan untuk Eropa. Apalagi kedua negara itu menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Eropa dan persatuan untuk Eropa tidak tercantum dalam perjanjian kerja sama kedua negara di masa lalu.

Pernyataan ini dikatakan Kanselir Jerman, Angela Merkel menjelang pertemuannya dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Kota Aachen, Jerman pada 22 Januari nanti. Keduanya akan menandatangani pernjanjian baru antara Jerman dan Prancis tentang kerja sama dan integrasi.

Seperti dilaporkan sputniknews pada Minggu (20/1), Merkel secara khusus berbicara tentang hubungan persahabatan kedua negara. Dokumen perjanjian yang akan ditandatangani kedua negara, kata Merkel, lebih banyak mempertimbangkan kerja sama lintas batas serta kemitraan bilateral yang berhubungan dengan ekonomi dan pasar tenaga kerja.

“Kami akan melengkapi kontrak ini dengan daftar proyek yang akan terus diperbarui untuk menunjukkan bagaimana Jerman dan Prancis terus bekerja sama di Eropa,” kata Merkel.

Dikatakan Merkel, Jerman dan Prancis adalah mitra sahabat dalam kebijakan luar negeri mengingat kedua negara akan memimpin Dewan Keamanan PBB selama 2 bulan berturut-turut pada musim nanti. Perjanjian baru yang akan ditandatangani nanti akan tetap merujuk kepada Perjanjian Elysee 1963 yang sangat berperan terhadap rekonsiliasi bersejarah antara Prancis dan Jerman.

Perjanjian yang lama itu ditandatangani Presiden Prancis Charles de Gaulle dan Kanselir Jerman Konrad Adenauer. Itu sebagai sejarah karena menjadi bentuk rekonsiliasi antara Jeman dan Prancis selepas Perang Dunia II. Perjanjian itu mewajibkan pihak berwenangan kedua negata untuk mengadakan pertemuan rutin mengenai kebijakan pokok luar negeri, masalah keamanan dan soal pemuda serta budaya. [KRG]