Sulindomedia – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengapresiasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bekerja sama dengan DPRD DIY terkait dana keistimewaan.Ini diutarakan Tjahjo saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan DIY di Yogya, Senin lalu (7/3/2016). Tjahjo juga memuji Gubernur DIY yang melakukan evaluasi SKPD setiap tiga bulan sekali. “Ini merupakan hal baik karena tak semua kepala daerah melakukannya. Kami menilai akuntabilitas pengelolaan APBD di DIY ini sangat baik dan kami izin akan membawa untuk contoh ke daerah lain,” tutur Tjahjo.
Ia berharap kerja sama antara Pemerintah DIY dan DPRD DIY yang telah terjalin dengan baik ini diteruskan, terlebih adanya otonomi khusus yang disematkan untuk Yogyakarta. Pada kesempatan itu, Tjahjo juga menekankan agar pembangunan yang dilakukan Pemerintah DIY fokus pada pembangunan yang berorietasi pada masyarakat. “Kita tahu sisi pariwisata dan budaya Yogyakarta sangatlah besar dan kami meminta, sesuai arahan presiden, pemda harus mengorientasikan pembangunan untuk pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Di kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Destinasi Wisata Dispar DIY Setyawan menjelaskan, pengembangan wisata di DIY pada 2016 difokuskan dalam pengembangan wisata berbasis masyarakat, yakni dilakukan di desa dan kampung wisata.
Menurut Setyawan, kawasan desa wisata di DIY yang memperoleh bantuan di 2016. di antaranya Desa Sambirejo Sleman, Goa Kiskendo Kulonprogo, Kalisuci Gunungkidul, dan Mangunan Bantul.
Adapun anggaran pengembangan desa wisata 2016 di DIY sebanyak Rp 31,5 miliar. Dengan perincian: dana dari APBD DIY sebesar Rp 20 miliar, Dana Keistimewaan (Danais) sebanyak Rp 4,5 miliar, dan APBN (dekosentrasi) sebesar Rp 7 miliar.
“Ini untuk memenuhi target lama tinggal wisatawan di DIY. Desa wisata bisa memancing wisatawan untuk tinggal lebih lama,” kata Setyawan lagi. [YUK/PUR]