Koran Sulindo – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, 90 persen jalur mudik nasional di Pulau Jawa, baik jalur Pantura (Pantai Utara), jalur tengah, maupun jalur lintas selatan (Pansela) dalam kondisi mantap dan siap dilintasi pemudik.
“Total semua 3943 km, kondisinya sekarang 90% mantap. Artinya, semua kondisi baik 90%. Jadi ini lebihi baik dari tahun 2017 kemarin,” kata Basuki, usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018), seperti dikutip setkab.go.id.
Menurut Basuki, jalan nasional di Jawa terdiri atas Pantura sepanjang 1.341 kilometer (km), lintas tengah sepanjang 1.197 km, dan Pansela sepanjang 1.405 km. Namun untuk Pansela ini, baru rampung dari Bayah (Banten) hingga Pacitan, sementara antara Pacitan hingga Banyuwangi baru dikerjakan tahun ini.
Selain jalan nasional, jalan tol Jawa sudah terhubung sepanjang 760 km dari Jakarta ke Surabaya. Namun yang beroperasio penuh baru sepanjang 525 km, sedangkan 235 km sisanya masih fungsional.
“Minggu lalu kami ke lapangan masih ada yang mulai aspal, ada yang di beton. Namun dijanjikan pada tanggal 30 Mei ini Insya Allah semua sudah dikerjakan,” katanya.
Jalan tol sepanjang 225 km itu fungsional karena memang belum ada marka, belum ada pembatas, belum ada kelengkapannya sehingga fungsional.
“Tetapi jalan tersebut sudah bukan darurat, kecuali di 1 titik antara Jakarta–Semarang, tepatnya di daerah Kali Kuto,” katanya.
Jalan tol fungsional itu terletak antara Pemalang–Batang 39 km, Batang–Semarang 74 km, Salatiga–Solo 32 km, Sragen–Ngawi 55 km, dan Wilangan–Kertosono.
“Ngawi–Wilangan baru diresmikan Pak Presiden berapa bulan yang lalu. Sekarang Wilangan–Kertosono itu sudah siap sebetulnya tapi masih belum kita resmikan,” katanya.
Menteri PUPR mengingatkan pemudik agar memperhatikan kondisi 60 km pertama dari arah Jakarta, karena ada jalan layang (elevated) Cikampek–Jakarta. Namun nanti proses pembangunannya dihentikan dan dibersihkan pada H-10 sebelum lebaran.
Untuk jalan tol, setiap 20 km tersedia rest area tipe A.
“Jadi di situ pasti ada toilet, musholla, warung UKM, pos BBM, pos kesehatan, pos kepolisian dan lain-lainnya yang dibutuhkan, diantaranya ada parking bay-nya, jadi hanya untuk parkir dan istirahat, yang ada hanya toilet, musala, dan air,” katanya.
Adapun untuk jalan tol di Sumatra khususnya jalan lintas timur Sumatra, Menteri PUPR memastikan 90 persen juga dalam kondisi baik dan siap dilewati.
Disamping itu, ada tambahan ruas di tol Sumatra ini sepanjang 245 km, yang operasional 120 km dan yang fungsional 125 km.
“Ruas-ruas itu adalah Bakauheni–Terbanggi Besar, Terbanggi Besar–Kayu Agung, Palembang–Indralaya, Medan–Binjai, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi dan Belawan–Medan–Tanjung Morawa,” katanya.
Di lintas tol Sumatera ini disediakan 26 mobile toilet unit, 30 mobil tinja, 4 toilet cabin, 47 mobile reader yang untuk di daerah operasional karena memakai non-cash dan 50 top-up tunai.
“Kita terus berkoordinasi dengan Kemenhub, hari Senin nanti kami juga diundang oleh Pak Kapolri, semua termasuk juga Menhub, Menpora, Menkes, Menteri ESDM, Pertamina, Jasa Marga, Bulog, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan untuk membicarakan dua hal tadi, dan dikonferensikan dengan seluruh Indonesia,” kata Basuki.
Truk Dilarang Beroperasi H-3
Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah berkoordinasi dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) dan asosiasi truk untuk melakukan pembatasan pada 12-14 Juni dan 22-24 Juni dari pukul 00.00-24.00 WIB.
“Jadi sebelum dan sesudah Idulfitri truk tidak boleh lewat,” kata Menhub.
Menhub juga mengimbau masyarakat yang akan mudik lebaran Idulfitri 1439H melakukannya antara tanggal 9 hingga 12 Juni 2018.
“Itu praktis lebih lengang semestinya, mungkin Sabtu-Minggu tinggi kemudian Senin-Selasa berkurang,” kata Menhub, seusai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018), seperti dikutip setkab.go.id.
Menhub memperkirakan arus balik akan terjadi lonjakan pada 20 Juni atau hari-hari itu.
“Banyak jalan yang sudah bagus agar itu dijadikan preferensi, jadi supaya jangan di jalan tol. Dan H-2 dan H-3 itu adalah peak, oleh karenanya kita minta untuk lebih awal dan menggunakan jalan pantura,” katanya.
Menhub memperkirakan pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi naik 16% dan menggunakan motor naik 33% dibanding tahun lalu. Menhub mengimbau masyarakat tidak menggunakan motor untuk mudik karena tahun banyak kecelakaan yang melibatkan motor.
Untuk arus pemudik udara, Menhub memperkirakan naik 8,47% dibanding tahun lalu. Menhub mengaku sudah berkoordinasi dengan para stakeholder untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas.
“Peningkatan kapasitas itu dilakukan dengan penambahan slot, penambahan width body dan penambahan jam operasi,” kata Menhub. [DAS]