Piramida Bertingkat Raja Djoser di Ṣaqqārah, Mesir, sekitar 2560 SM . (foto: Katherine Young/Encyclopædia Britannica, Inc.)

Di Mesir, berdiri sebuah piramida yang tidak hanya megah tetapi juga unik, yaitu Piramida Berundak di Saqqara. Lebih dari sekadar tempat peristirahatan terakhir, piramida ini menjadi bukti nyata dari kebijaksanaan, visi besar, dan keberanian seorang pemimpin yang membawa Mesir Kuno memasuki era keemasan.

Djoser, penguasa Dinasti Ketiga, bersama Imhotep, menteri sekaligus arsitek jeniusnya yang menembus batas imajinasi zaman dengan menciptakan monumen pertama yang seluruhnya terbuat dari batu, menandai tonggak penting dalam sejarah arsitektur dunia.

Apa yang membuat karya monumental ini begitu istimewa? Bagaimana Djoser dan Imhotep memadukan inovasi teknologi dengan ambisi politik untuk menciptakan simbol kejayaan yang abadi? Artikel ini akan mengupas tuntas kepemimpinan Djoser, kejeniusan Imhotep, dan dampak luar biasa Piramida Berundak dalam membentuk warisan peradaban manusia hingga kini.

Latar Belakang dan Pemerintahan Djoser

Mwngutip laman Britannica Kids, Djoser, atau Zoser, adalah raja pertama dari Dinasti Ketiga Mesir Kuno (sekitar 2592–2566 SM) yang memimpin era transformasi besar dalam arsitektur dan seni Mesir. Salah satu pencapaiannya yang paling terkenal adalah pembangunan Piramida Berundak, struktur batu monumental pertama di dunia yang menjadi tonggak penting dalam sejarah arsitektur.

Djoser merupakan raja yang menjadikan Memphis, ibu kota kerajaan Mesir, sebagai pusat politik dan budaya Kerajaan Lama. Pemerintahannya dikenal sebagai masa stabilitas dan kemakmuran yang memungkinkan mobilisasi sumber daya besar untuk proyek-proyek ambisius. Hubungannya dengan dinasti sebelumnya diperkuat melalui ibunya, yang terkait dengan penguasa terakhir Dinasti Kedua.

Sebagai respons terhadap dinamika internal dinasti sebelumnya, Djoser memusatkan pemerintahan di Memphis, menjadikannya episentrum inovasi dan kekuasaan Mesir Kuno. Di bawah kepemimpinannya, kemajuan teknologi dan administrasi mencapai puncak baru, mencerminkan efisiensi pemerintahan yang luar biasa.

Piramida Berundak: Revolusi Arsitektur

Piramida Berundak, yang terletak di kompleks pemakaman Saqqara, adalah mahakarya arsitektur yang dirancang oleh Imhotep, menteri sekaligus arsitek Djoser. Awalnya dirancang sebagai mastaba (struktur pemakaman berbentuk persegi panjang), bangunan ini berevolusi menjadi piramida bertingkat dengan enam lapisan bertumpuk yang mencapai ketinggian sekitar 62 meter.

Kompleks pemakaman ini mencakup area seluas 15 hektare dan dikelilingi oleh dinding batu kapur dengan satu pintu masuk di sudut tenggara. Di dalamnya terdapat berbagai kuil dan kapel yang dirancang untuk menjamin keabadian Djoser sebagai penguasa ilahi. Sistem labirin terowongan di bawah piramida membentuk jaringan ruang pemakaman yang rumit, tempat sang firaun dimakamkan.

Imhotep adalah tokoh penting dalam sejarah Mesir Kuno. Selain menjadi arsitek Piramida Berundak, ia juga dikenal sebagai pendeta, dokter, dan astronom. Keahliannya dalam merancang struktur batu monumental tidak hanya mengubah wajah arsitektur Mesir tetapi juga meninggalkan warisan yang dihormati selama ribuan tahun. Imhotep bahkan didewakan setelah kematiannya, sebuah kehormatan langka yang mencerminkan besarnya pengaruhnya.

Pembangunan Piramida Berundak menandai dimulainya tradisi pemakaman megah yang diadopsi oleh generasi firaun berikutnya. Struktur monumental ini tidak hanya berfungsi sebagai makam tetapi juga sebagai simbol persatuan dan kekuasaan negara di bawah pemerintahan Djoser.

Kompleks pemakaman Djoser menjadi objek penelitian arkeologis yang terus berlangsung hingga kini. Penemuan makam pejabat tinggi di sekitar piramida menunjukkan bahwa Saqqara tetap menjadi situs penting bahkan berabad-abad setelah kematian Djoser. Warisan arsitektur dan budaya yang ditinggalkannya terus menginspirasi studi tentang Mesir Kuno.

Djoser adalah tokoh sentral dalam sejarah Mesir Kuno yang dikenal karena inovasinya dalam arsitektur dan kemampuannya memobilisasi sumber daya besar untuk proyek-proyek monumental. Dengan pembangunan Piramida Berundak di Saqqara, ia menetapkan standar baru untuk makam kerajaan dan meninggalkan warisan abadi dalam peradaban manusia. Keberanian dan visi Djoser serta Imhotep telah menginspirasi generasi berikutnya untuk mengeksplorasi keajaiban Mesir Kuno. [UN]