Mengungkap Sejarah dan Peran Penting Satpam di Indonesia

Presiden Soeharto (kiri) memberikan ucapan selamat kepada Letjen Polisi Awaloedin Djamin (kanan) saat pelantikannya sebagai Kapolri yang baru menggantikan Jenderal Polisi Widodo Budidarmo di Istana Negara, Jakarta, (25/9/1978). ANTARA FOTO/Rachman/SR/aww.

Keamanan adalah kebutuhan dasar yang mendasari setiap aspek kehidupan masyarakat. Tanpa rasa aman, sulit rasanya menjalankan aktivitas sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di ruang publik. Di sinilah Satuan Pengamanan, atau yang sering kita kenal sebagai Satpam, berperan penting.

Mereka menjadi garda terdepan yang memastikan ketertiban dan rasa aman tetap terjaga. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya profesi ini lahir dan berkembang hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita? Yuk, kita pelajari lebih jauh perjalanan sejarah, tujuan, dan peran penting Satpam di Indonesia.

Satpam adalah profesi yang punya peran besar dalam menjaga keamanan di berbagai tempat, dari perkantoran hingga pusat perbelanjaan. Mengutip beberapa sumber, awal mula lahirnya profesi ini bermula dari kebutuhan akan pengamanan yang lebih efektif di tengah keterbatasan jumlah personel polisi. Gagasan awalnya datang dari Jenderal (Purn) Awaloedin Djamin, Kapolri yang menjabat pada 1978-1982.

Di masa itu, tantangan keamanan semakin berat, dengan maraknya kejahatan terorganisir dan premanisme. Sebagai respons, pada 30 Desember 1980, Kapolri mengeluarkan Surat Keputusan No. SKEP/126/XII/1980 yang menetapkan pola pembinaan Satpam. Tanggal tersebut kini diperingati sebagai hari lahirnya Satpam, dan Jenderal Awaloedin dikenal sebagai Bapak Satpam.

Profesi Satpam dibentuk untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib serta menjadi mitra kepolisian dalam menjaga keamanan di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau langsung oleh aparat. Sebagai pengaman swakarsa, mereka melindungi aset, personel, dan informasi di tempat kerja mereka. Meski tidak memiliki kewenangan yudisial seperti polisi, Satpam tetap menjalankan fungsi penting melalui pengamanan fisik, patroli, dan respons cepat terhadap situasi darurat.

Untuk menjadi seorang Satpam, seseorang harus menjalani pelatihan resmi yang diakui pemerintah. Pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan, mulai dari teknik pengamanan fisik, penggunaan alat-alat keamanan, hingga cara menghadapi situasi darurat. Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka akan menerima sertifikat yang menjadi tanda kelayakan mereka menjalankan tugas.

Selain itu, seragam Satpam juga mengalami perubahan, sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2020. Kini, seragam mereka berwarna cokelat muda untuk atasan dan cokelat tua untuk bawahan, membedakan identitas mereka dari kepolisian, meskipun kolaborasi dengan polisi tetap menjadi bagian dari tugas mereka.

Peran Satpam dalam masyarakat sangatlah penting. Mereka menjadi wajah pertama yang memastikan keamanan di berbagai lokasi, mulai dari melaksanakan patroli rutin, memeriksa identitas pengunjung, hingga mencegah tindakan kriminal. Tidak hanya itu, keberadaan mereka juga memberikan rasa aman yang signifikan, baik di lingkungan kerja maupun ruang publik.

Seiring perkembangan zaman, profesi ini semakin relevan, terutama dengan meningkatnya kompleksitas tantangan keamanan yang dihadapi masyarakat modern. Dari sejarah hingga perannya saat ini, Satpam telah membuktikan betapa vitalnya keberadaan mereka dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi kita semua. [UN]