Mengapa Jakarta Sangat Panas?

Ilustrasi

Koran Sulindo – Cuaca Jakarta selama beberapa minggu terakhir terasa sangat panas, temperatur udara berkisar di angka 29 hingga kadang mencapai 35 derajat Celsius. Alasannya, Indonesia secara umum pada September ini sudah masuk musim kemarau.

“Saat ini yang masuk musim kemarau adalah Sumatera tengah ke selatan, seperti Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTT, dan NTB. Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan dan tenggara,” kata Deputi Bidang Klimatologi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Prabowo, di Jakarta, Rabu (20/9/2017), seperti dikutip antaranews.com.

Namun kemarau bukan satu-satunya penyebab cuaca panas di Jakarta, secara astronomis, matahari pada bulan ini berada tepat di atas garis khatulistiwa. Matahari secara periodik bergerak semu dari belahan bumi utara ke selatan.

Pada 23 September nanti matahari akan berada tepat di atas Indonesia, menyebabkan temperatur udara tinggi.

“Konsekuensinya suhu pada umumnya akan lebih panas dibandingkan ketika matahari jauh dari wilayah Indonesia, seperti pada 22 Juni atau 22 Desember, saat matahari jauh dari Indonesia,” katanya.

Saat matahari tepat berada di atas Indonesia, suhu udara rata-rata berada di angka 29-35 derajat Celsius. Sementara suhu udara maksimum setiap hari berbeda sesuai dengan pergerakan matahari.

Misalnya, suhu pagi hari 28 derajat Celsius akan terus meningkat hingga puncak 35 derajat di siang hari, lalu kembali turun hingga menjelang sore hari.

Cuaca panas tetap berlangsung hingga malam hari karena sedikitnya potensi pertumbuhan awan, yang berfungsi sebagai penghalang radiasi matahari. Sedikit awan menyebabkan radiasi matahari langsung masuk ke bumi sehingga suhu tidak langsung turun menjelang sore, ketika matahari terbenam. Akibatnya, hawa terasa tetap panas saat malam.

BMKG memprakirakan cuaca wilayah DKI Jakarta yang beberapa waktu belakangan panas masih akan berlanjut hingga sepekan ke depan.

“Sekarang, radiasi matahari banyak di Indonesia. Jadi, sekitar seminggu yang lalu dan selama seminggu ke depan, suhu udara relatif lebih tinggi,” katanya.

Tidak hanya DKI Jakarta yang suhunya berkisar 29 sampai 35 derajat Celsius, wilayah Indonesia yang lain pun demikian.

BMKG memprakirakan wilayah-wilayah Indonesia memasuki puncak musim kemarau pada September ini dan hujan baru berpeluang turun pada Oktober.

November hingga Desember, wilayah Jawa bagian barat diprakirakan memasuki musim hujan, lalu secara bertahap akan bergerak ke arah timur. [DAS]

Baca juga: