Menteri Kominfo Rudiantara dan pendiri telegram Pavel Durov/Akun Twitter Rudiantara @rudiantara_id.

Koran Sulindo – Model bisnis digital disebut akan menjadi perbaikan perekonomian dunia. Bahkan digitalisasi mungkin bisa menjadi sebuah gerakan untuk menekan tingkat kesenjangan kesejahteraan termasuk kesenjangan pendapatan masyarakat di seluruh dunia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan, dampak positif digitalisasi mampu menggerakkan ekonomi dunia dengan hasil sekitar US$ 193 miliar. Melalui penciptaan pekerjaan, digitalisasi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.

Data World Economic Forum 2015, kesenjangan ekonomi di seluruh dunia semakin meluas. Penyebabnya, kapitalisasi model bisnis tertentu membuat distribusi ekonomi tidak merata. Itu bisa menimbulkan masalah sosial-ekonomi di tengah masyarakat hingga menjadi ancaman dalam kestabilan politik dan beban terhadap pelayanan sosial, demonstrasi, radikalisme, hingga terorisme.

“Ada dua solusi untuk itu,” kata Rudiantara ketika memberi pidato kunci pada pembukaan International Telecomunication Union (ITU) Telecom World 2017 seperti dikutip antaranews.com di Busan, Korea, Senin (25/9).

Solusi tersebut, kata Rudiantara, pertama melalui adaptasi model bisnis digital ekonomi secara cepat dengan memberi ruang ekonomi berbagi, digitalisasi angkatan kerja, dan inklusi keuangan. Kedua, menerapkan jalur cepat dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk wilayah yang tidak terlayani dengan dana kewajiban pelayanan universal yang juga diikuti dengan lompatan jutaan UMKM di wilayah tersebut melalui model ekonomi dan komersial baru yang mengadopsi model bisnis digital yang bersifat disruptif.

Dikatakannya, pemanfaatan digitalisasi dapat memberikan pengaruh positifbila diarahkan untuk penguatan dan pemberdayaan UMKM termasuk dengan skema bisnis ekonomi berbagi. Lalu, mengangkat UMKM di wilayah terpencil juga dengan model bisnis yang disruptif. Untuk itu dibutuhkan penyediaan konektifitas yang mumpuni.

Ia pun mencontohkan keberhasilan model bisnis digital Indonesia yang disebut meningkatkan perekonomian bangsa seperti Tokopedia dan Go-Jek. Model bisnis demikian akan memberi peluang dan membuka lapangan pekerjaan.

Tokopedia disebut bisa menampung lebih dari dua juta merchant yang tersebar di lebih dari 5.600 kecamatan di seluruh Indonesia yang 80 persen di antaranya merupakan UMKM baru. Sedangkan Go-Jek mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan sebagai driver Go-Jek dan pendapatan bagi UMKM kebanyakan. [KRG]