Hellen Keller
Gambaran Helen Keller sedang belajar membaca bibir sang guru, Anne Sullivan (1897) dengan tangannya (Sumber: PhotoQuest/Getty lewat livescience.com)

Gangguan penglihatan, baik sebagian maupun total, tidaklah menjadi halangan untuk sukses. Dengan perjuangan dan kegigihan, hidup mereka justru bermanfaat. Bahkan sering kali menginspirasi banyak orang untuk ikut berbuat kebaikan. Mereka yang memiliki cacat mata, sering disebut kaum disabilitas atau difabel. Sebagian orang menyebutnya tunanetra. 

Meskipun memiliki kekurangan fisik, mereka mampu melakukan sesuatu yang tergolong luar biasa. Banyak dari mereka dikenal dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, musik, seni, politik, dan olahraga. 

Louis Braille dan Helen Keller 

Nama Louis Braille (4 Januari 1809 – 6 Januari 1852) mungkin paling dikenal di seluruh dunia. Braille lahir di Prancis. Pada usia tiga tahun, ia mengalami sebuah kecelakaan yang akhirnya membutakan kedua matanya. Braille kemudian menciptakan huruf yang kelak  bermanfaat untuk para tunanetra di seluruh dunia. Dengan adanya huruf Braille, para tunanetra bisa membaca dan menulis.  

Nama Helen Keller (27 Juni 1880 – 1 Juni 1968) juga sudah begitu mendunia. Ia terlahir normal di Alabama, Amerika Serikat. Pada usia 19 bulan, ia diserang penyakit demam tinggi sehingga ia menjadi buta dan tuli.   Helen adalah orang buta dan tuli pertama yang berhasil lulus dari perguruan tinggi. Kemudian ia menjadi penulis, aktivis politik, dan dosen. Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women’s Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, dan The Lions Humanitarian Award. Bahkan kisah hidupnya, sebagaimana tulis Wikipedia, meraih dua piala Oscar. Ia meninggalkan warisan berharga, American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.

Pemusik dan pelukis

Penyandang tunanetra yang menjadi musisi tergolong banyak.  Kalau kita mendengar lagu I Can’t Stop Loving You, maka nama Ray Charles (23 September 1930 – 10 Juni 2004) selalu disebut. Memang itulah lagu terpopuler miliknya yang disukai di seluruh dunia sampai sekarang. Ray Charles Robinson, begitulah nama lengkapnya, berasal dari Amerika Serikat. Ia menjadi pelopor musik soul dan pandai memainkan piano.  Ia juga membantu dalam persilangan musik country dan pop pada 1960-an. Ray menjadi salah satu musisi Afro-Amerika yang  menempati posisi ke-10 dalam daftar 100 Greatest Artists of All Time versi majalah Rolling Stone.

Musisi lain yang mendunia Stevie Wonder (Lahir 13 Mei 1950), nama panggung untuk Stevland Hardaway Morris. Selain menyanyi, Stevie juga menulis lagu dan multi-instrumentalis. Lagunya yang paling ngetop berjudul  I Just Called to Say I Love You. Saking berbakatnya, ia berhasil membawa 22 Grammy Awards sekaligus.

Di luar Amerika Serikat, ada Andrea Bocelli (Lahir 22 September 1958) dari Italia. Bocelli mengalami kebutaan karena kecelakaan saat bermain sepak bola. Ketika itu ia berusia 12 tahun. Saat ini ia dikenal sebagai penyanyi tenor. Albumnya terjual lebih dari 80 juta kopi di seluruh dunia sehingga menjadi artis solo paling laris dalam musik klasik.

Mewakili pelukis, terdapat nama Claude Monet (14 November 1840 – 5 Desember 1926). Pada 1907 ia mengalami masalah serius dengan penglihatannya, namun ia tidak pernah berhenti melukis. Pada akhir hidupnya, ketika ia hampir sepenuhnya buta, ia melukis salah satu mural paling terkenal, yang menunjukkan keindahan bunga lili air. 

Beberapa tahun lalu media banyak menyebut nama Baba Vanga (31 Januari 1911 – 11 Agustus 1996), peramal tunanetra dari Bulgaria. Ramalannya yang dianggap tepat soal Tsunami 2004, bencana kapal selam nuklir Kursk, teror 11 September, hingga konflik Suriah. 

Politik dan olahraga

Dari tokoh politik tertera nama Franklin Delano Roosevelt (30 Januari 1882 – 12 April 1945), Presiden Amerika Serikat ke-32. Roosevelt memiliki cacat tubuh, terutama gangguan penglihatan. Kini, ia dikenang sebagai salah satu presiden paling populer dalam sejarah. Ia bekerja sama dengan Winston Churchill dan Joseph Stalin saat memimpin Sekutu untuk melawan Jerman dan Jepang dalam Perang Dunia II.  

Dari cabang olahraga, nama  Marla Runyan (Lahir 4 Januari 1969) cukup populer. Marla Runyan adalah seorang pelari maraton yang buta. Ia berhasil menjadi juara olimpiade sebanyak tiga kali dalam lomba lari 5.000 meter. Marla merupakan atlet buta pertama yang ikut berlaga di olimpiade.

Indonesia

Keterbatasan fisik Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1940-2009) tidak menjadi halangan beliau menjadi Presiden RI (1999-2001). Sebenarnya Gus Dur terlahir normal. Ketika beliau sedang mengendarai motor, sebuah mobil menabraknya. Kecelakaan itu membuat retina mata kirinya terlepas. Lalu pada 1985, sebagaimana liputan6.com,  Gus Dur mulai terdeteksi penyakit mata glaukoma.  

Kepedulian terhadap masyarakat sekitar, diperlihatkan oleh Tatang (51). Pria asal Bandung ini, seperti ditulis merdeka.com, mengalami gangguan penglihatan sejak kecil. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan di Jurusan Antropologi Universitas Padjadjaran pada 1998. Ia merasa miris karena banyak anak disabilitas di kampung halamannya, Caringin (Bandung) tidak mendapat akses pendidikan. Pada 2003 bersama kakaknya Tatang mendirikan SLB ABCD.

Membantu sesama disabilitas juga dilakukan Eka Pratiwi Taufanty. Karena mengalami kebutaan, menurut tribunnews.com, pada 2010 ia berhenti kuliah. Namun ia bangkit kembali saat bertemu teman sesama tunanetra yang memperkenalkan sebuah aplikasi untuk membaca layar monitor. Pada 2012 ia melanjutkan studi pada Jurusan Sastra Inggris. Dua tahun kemudian ia berangkat ke Hongkong mempresentasikan hasil gagasannya dengan topik meningkatkan kemampuan bahasa Inggris tunanetra dengan internet menggunakan gawai layar sentuh. 

Aris Yohannes (Lahir 1985) tidak bisa melihat sejak umur 4 tahun. Ia mendirikan IT Center for the Blind (ITCFB) dan Kartunet (karya tunanetra), sebuah organisasi nirlaba yang mewadahi pengembangan minat dan bakat para penyandang disabilitas di bidang penulisan, seni, dan teknologi. Kini mereka dapat dengan mudah mengakses komputer dan menggunakan ponsel pintar layaknya manusia normal. Aris, menurut jpnn.com, juga menciptakan Audio Based Game “Babyball” dan perangkat lunak untuk mengetahui harga pasar.

Memiliki hambatan fisik bukan alasan untuk menyerah kepada nasib. Mereka mau berjuang sehingga hidup mereka bermanfaat buat banyak orang. [DS]