Berikut ini beberapa novel utama karya László Krasznahorkai yang sudah diterjemahkan:

Satantango (1985): Tentang desa yang terisolasi di Hungaria pasca-komunisme, pendatang (Irimiás) yang muncul dari kegelapan dan mulai memanipulasi warga, membawa harapan palsu, kepanikan, serta keputusasaan. Struktur novel cukup unik: tiap bab bisa sangat panjang dan mood-nya lambat tapi menubruk.

The Melancholy of Resistance (Az ellenállás melankóliája) (1989): Suasana kota kecil yang terguncang oleh sirkus misterius, adanya paus terawetkan, rumor-rumor aneh; novel ini adalah alegori politik dan psikologis, penuh suasana apokaliptik, kekacauan sosial, ketidakpastian.

Szirtes: Menceritakan seorang arsiparis Hungaria yang menemukan manuskrip yang dianggap misterius dan penting, kemudian melakukan perjalanan ke New York untuk menyelamatkannya (dengan ide memasukkannya ke internet) — sambil bergulat dengan kesepian, obsesi, rasa takut, dan metafisika pribadi.

Seiobo There Below (2008): Koleksi episod yang membentang lintas budaya dan zaman; fokus pada seni, keindahan, devosi, dan bagaimana aspek sakral / seringkali spiritual muncul dalam kehidupan manusia yang sering “terlupakan” aspek ilahiyahnya. Ada struktur “Fibonacci” dalam jumlah babnya.

Baron Wenckheim’s Homecoming (Báró Wenckheim hazatér) (2016): Eksperimen struktural dengan kalimat panjang dan paragraf tanpa jeda, gambaran kota kecil di Hungaria yang menunggu kembalinya seorang Baron tua yang bangkrut; penduduk lokal berharap akan perubahan tapi realitas menghadirkan absurditas, kesedihan, ekspektasi yang dipelintir oleh harapan dan ilusinya.

Destruction and Sorrow Beneath the Heavens (2004): Ini catatan perjalanan dan refleksi budaya. Penulis melakukan perjalanan di China, mengeksplorasi budaya klasik dan bagaimana masyarakat modern di sana berhubungan (atau tidak) dengan sejarah budaya itu— refleksi atas keindahan, kehancuran, memori, dan kemanusiaan.

Herscht: Membawa suasana yang lebih satir dan kosmik, mencakup tema disintegrasi sosial, absurditas, dan kekacauan modern; meski demikian tetap menggunakan gaya panjang & intens.

Cak AT – Ahmadie Thaha | Kolumnis