Ilustrasi: Penyemprotan anti nyamuk di Kuba/Guardian

Koran Sulindo – Kementerian Kesehatan baru-baru ini melakukan beberapa langkah mencegah virus Zika masuk ke Indonesia. Pencegahan itu antara lain dengan memasang kartu peringatan kesehatan di setiap pintu bandar udara bagi setiap penumpang yang masuk Indonesia lewat Singapura.

Baru-baru ini diberitakan Zika telah mencapai Singapura dan setidaknya tercatat ada 82 kasus yang positif terkena virus itu. Selain Singapura, awal tahun ini, virus ini telah menyebar ke sejumlah negara seperti Suriname, Panama, Meksiko, Paraguay, Puerto Rico, Ekuador, Nikaragua, dan Bolivia.

Ketika Indonesia masih bersiap-siap menghadapi virus Zika, Kuba – sejak perang terhadap virus itu dideklarasikan tahun lalu – telah mengalahkannya.

Kampanye perang Kuba terhadap Zika mengingatkan publik pada kisah kaum revolusioner di bawah pimpinan Fidel Castro mengalahkan rezim diktator Fulgencio Batista pada 1959.

Begitu pula seruan Presiden Kuba Raul Castro – adik Fidel – kepada seluruh rakyat untuk mencegah penyebaran utama Zika dengan program penyemprotan secara menyeluruh di seluruh negeri. Lewat program itu, pemerintah Kuba mendata hanya tiga orang yang positif kena virus dan 30 orang positif terkena Zika ketika sedang melancong di luar negeri.

Selain penyemprotan, pemerintah Kuba juga mengawasi dan menjalankan kebijakan karantina di seluruh negeri. Sejak kasus pertama muncul, pemerintah mengerahkan sekitar 9.000 tentara untuk melaksanakan pengasapan besar-besaran. Maka, hampir seluruh rumah di Kuba disemprot untuk membasmi virus Zika.

Rendahnya kasus virus Zika di Kuba menjadi pembuktian atas sistem kesehatan sosialis dan sebuah prestasi bagi negeri itu. Itu sebabnya, para ahli kesehatan termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia [WHO] agar menjadikan Kuba sebagai rujukan dalam mencegah penyebaran virus Zika.

Di Amerika Serikat, tingkat penyebaran virus Zika jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Kuba. Tercatat sekitar 1.600 orang terinfeksi virus Zika ketika sedang melakukan perjalanan di luar negeri. Di Amerika Latin, sebanyak 45 negara telah mengakui akan penyebaran virus Zika.

WHO dalam sebuah konferensi internasional menyebutkan virus Zika masih menyebar dan berisiko secara nyata di seluruh dunia. Karena itu, setiap pemerintahan suatu negara diminta untuk mencegah penyebaran virus ini.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes H. Mohamad Subuh mengatakan, kartu peringatan kesehatan yang disiapkan pemerintah mesti dibawa oleh para penumpang yang masuk ke Indonesia. Kebijakan ini sudah disebar ke seluruh kantor kesehatan pelabuhan.

Ciri-ciri orang yang terkena Zika ditandai dengan demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit dan menyebabkan kecacatan pada bayi yang baru lahir seperti memiliki kepala yang mengecil atau tidak normal.

Virus Zika sempat menghebohkan dunia beberapa waktu lalu. Virus Zika sudah ada sejak tujuh dekade lalu, tepatnya pada 1947. Namun, pada 2015 kembali terdengar setelah Brasil mengumumkan Zika sebagai masalah darurat kesehatan nasional. [KRG]