Koran Sulindo – Pusat Arsip Kementerian Pertahanan Rusia membuka dokumen yang menggambarkan bantuan Uni Soviet kepada Polandia menjelang Perang Dunia II berakhir. Dokumen itu sebagai bukti bagaimana Uni Soviet membantu Polandia terbebas dari penindasan Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler pada 1944 hingga 1945.
Tindakan Kementerian Pertahanan Rusia itu sebagai bentuk tanggapa atas kebijakan pemerintah Polandia yang ingin menghapus jejak Uni Soviet dari sejarah mereka. Berdasarkan dokumen itu pula, Polandia mendapat bantuan gratis berupa makanan, perawatan medis, kendaraan, bahan bakar dan bahan baku untuk industri.
“Bantuan tersebut berasal dari cadangan bahan baku Tentara Merah dan Komisariat Rakyat Uni Soviet,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip RT.com pada 17 November lalu.
Dalam dokumen tertulis, bantuan selama periode Maret hingga November 1945 mencapai sekitar 1,5 miliar rubel atau setara sekitar US$ 283 juta. Sedangkan bantuan makanan mencapai 13 ribu ton; bantuan untuk kebutuhan sandang seperti kapas mencapai 20 ribu ton; 100 ribu ton kulit; dan bantuan-bantuan lainnya pada kuartal (tiga bulan) kedua dan kuartal ketiga 1945.
Pasokan daging untuk Polandia pada tahun itu mencapai 8.000 ton bersama dengan bibit dan mesin untu pertanian. Bukti bantuan itu langsung diterima oleh rakyat Polandia lengkap dengan tanda terimanya. Tentara Merah juga terlibat dalam pembangunan rel kereta api yang sudah hancur karena Nazi meledakkannya agar bisa lolos dari kejaran pasukan Tentara Merah.
Arsip yang disimpan Kementerian Pertahanan Rusia juga terkait dengan kesepakatan menerbitkan kerja sama militer Uni Soviet dengan pemerintah sementara Polandia.
Parlemen Polandia pada Juni lalu, dalam sebuah aturan melarang propaganda ajaran komunisme atau rezim totaliter terutama untuk bangunan atau situs-situs sejarah. Pada awal pekan ini, pemerintah daerah salah satu kota di Polandia bahkan mulai membongkar sebuah monumen penghormatan kepada Tentara Merah Uni Soviet.
Pemerintah daerah itu beralasan pembongkaran itu telah sesuai dengan hukum. Masih banyak monumen serupa yang terancam akan dibongkar pemerintah Polandia. Menanggapi hal itu, Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreyev mengecam kebijakan anti-komunis tersebut. Ia tidak melihat ada hubungannya antara fakta sejarah dengan kebijakan anti-komunis.
Pembangunan monumen untuk Tentara Merah Uni Soviet merupakan fakta sejarah yang tidak dapat disangkal bahwa rakyat Polandia terbebas karena mereka. Jika bukan karena Tentara Merah yang berjumlah 600 ribu itu, mungkin Polandia tidak akan ada baik itu beraliran komunis maupun kapitalis. “Dan bisa jadi tidak ada orang Polandia yang tersisa karena Nazi,” kata Sergey.
Kementerian Pertahanan Rusia membuka dokumen bersejarah pada Perang Dunia II sebagai proyek digitalisasi yang menjadi bagian dari program melawan lupa. Juga sebagai bagian dari menjaga sejarah agar tidak dipalsukan. [KRG]