Megawati Terima Anugerah Lifetime Achievement Purna Paskibraka Indonesia

Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri menerima anugerah lifetime achievement award Bhakti Teratai Putra Indonesia yang diberikan oleh Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia.

Penganugerahan itu dilaksanakan di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Sabtu (10/11/2018). Yang menyerahkan penghargaan adalah Gousta Feriza, Ketua Umum Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia. Di acara itu, hadir sejumlah sahabat Megawati beserta petinggi PDI Perjuangan. Seperti Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan  Hasto Kristiyanto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Gousta menjelaskan, penghargaan sebagai bentuk pengakuan pada peran Megawati dalam perjalanan bangsa dan negara.

“Ibu Mega adalah bagian dari sejarah Paskibraka itu sendiri,” kata Gousta, sembari menambahkan Megawati adalah Anggota Paskibraka tahun 1964.

Sedangkan Megawati mengatakan, awalnya dia merasa tak pantas menerima penghargaan itu. Bahasa Megawati, dirinya merasa ‘terlalu dipuja’.

“Terima kasih banyak atas kesempatan diberikan kepada saya. Tapi saya terlalu dipuja dan dibombong,” kata Megawati.

Dibombong adalah bahasa Jawa yang berarti diangkat tinggi-tinggi.

Namun demikian, dia akhirnya bersedia bila pengalaman hidupnya memang bisa menjadi insipirasi bagi perempuan lainnya. Megawati mengaku dia sangat memimpikan perempuan Indonesia untuk meraih hal lebih dibanding apa yang sudah dilakukannya.

Menurut Megawati, selama ini perempuan Indonesia masih banyak dikungkung dan tak diberi kesempatan. Baginya, perempuan Indonesia harus bisa menunjukkan dirinya juga bisa berpretasi.

“Kita ini bukan konco wingking, tapi equal di negara ini. Republik Indonesia merupakan salah satu republik di dunia ini, yang dalam konstitusinya, langsung memerdekakan perempuan. Tak ada sebutan wanita dan laki. Yang ada, seluruh warga negara Indonesia punya hak yang sama di hadapan hukum,” katanya.

Megawati mengatakan sudah mendapat 8 gelar doktor honoris causa dari universitas di dalam dan luar negeri. Belum lagi dihitung dengan sejumlah penghargaan lainnya.

“Jadi kalau perempuan Indonesia itu tak mau maju, itu salah sendiri. Contohnya sudah ada. Saya. Bukan mau sombong, tapi kenapa masih saya sendiri? Ayo dong kaum perempuan maju,” kata Megawati. [CHA]