Megawati: Satu Hari Nanti, Soekarno Akan Hidup Kembali

Ilustrasi/CHA

Koran Sulindo – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menitikkan air mata ketika bercerita soal janjinya kepada ayahnya Soekarno. Awalnya, seorang peserta acara bernama Camelia bertanya, apa mimpi dan keinginan Megawati yang belum terwujud?

Megawati menjawab mimpinya banyak. Ada yang sudah terwujud, dan masih banyak yang belum. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah misteri tentang bagaimana Indonesia bisa dijajah 350 tahun. Dari situlah Megawati mengajak sejumlah ahli sejarah memikirkan dan menggali jawabannya. Ia pun bercerita bahwa di saat ini, ada kecenderungan pihak yang mendorong perpecahan bangsa.

Menurut Presiden RI Kelima ini, hal itu terjadi karena orang-orang kerap melupakan perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Karenanya, Megawati sering bercerita kepada anak cucunya untuk tidak melupakan jasa para pahlawan.

“Anak dan cucu saya, kalau saya nyekar, ada makam pahlawan yang anonim. Ndak ada yang memberi bunga ke mereka. Saya suruh anak cucu saya ke sana untuk menyebar bunga. Mereka tanya kenapa? Saya katakan para pahlawan itu telah mengobankan dirinya, tanpa diketahui namanya. Maka siapapun dia, kamu harus memberi kehormatan,” kata Megawati, dalam dialog bertajuk “Bu Mega Bercerita” bersama kaum milenial di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jl. Diponegoro 58, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Cerita itu sepertinya membuat Megawati teringat pada ayahnya. Seperti diketahui, khususnya di era rejim Soeharto, terjadi Desoekarnoisasi.

Padahal, kata Megawati, Soekarno adalah sosok luar biasa yang mampu mempersatukan seluruh wilayah dari etnis maupun suku orang Indonesia yang berbeda-beda.

“Memangnya mudah orang berpidato mempersatukan di tengah penjajahan begitu?” katanya.

“Saya bilang ke bapak saya. Saya janji ke diri saya. Saya janji, one day, you will come back again (satu hari nanti, kamu akan hidup kembali),” kata Megawati kembali terisak dan menitikkan air mata.

“Ini tinggal sedikit lagi saja,” tambah Megawati setelah isak tangisnya terhenti sambil jempol dan telunjuknya dirapatkan.

Turut hadir sejumlah petinggi partai, yakni Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Ketua DPP bidang Kaderisasi Idham Samawi, Wakil Sekjen Ahmad Basarah, Eriko Sotarduga, Ahmad Basarah, dan Utut Adianto dan wakil bendahara umum Rudianto Tjen dan lainnya. [CHA]